4/01/2013

Festival Jajanan Bango 2013 di Semarang Ajang Wisata Kuliner




Menghadiri Festival Jajanan Bango di Stadion Diponegoro Semarang pada tanggal 31 Maret 2013 kemarin cukup mengasyikan
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan ragam kulinernya khususnya kuliner tradisionalnya yang walaupun tak jarang mengalami modernisasi tetapi cita rasa khasnya tetap ada. Menikmati jajanan kuliner di luar dapat menjadi pengalaman yang berkesan bila dinikmati bersama keluarga, teman ataupun pasangan.

Kota Semarang menjadi kota persinggahan Festival Jajanan Bango 2013 yang keempat setelah Bandung, Surabaya, dan Malang, sebagai Gerbang Kuliner Jawa Tengah yang menyimpan sejuta cita rasa kuliner yang sangat khas.
Sejalan dengan tema Festival, yaitu “Legenda Kuliner Nusantara”, Festival Jajanan Bango 2013 di Semarang akan mempersembahkan 50 Jajanan Nusantara, dan 10 diantaranya merupakan Legenda Kuliner Nusantara, antara lain (lihat gambar)

Festival Jajanan Bango 2013 di Semarang Ajang Wisata Kuliner
FJB 2013

Selain itu, hadir pula puluhan hidangan dari legenda kuliner local kota Semarang yang tidak kalah menggugah selera seperti nasi gudeg, gado-gado, siomay dll serta berbagai minuman seperti es pocong, es marem, es teh dll

Festival Jajanan Bango 2013 dimeriahkan juga dengan pertunjukan music dan tari tradisional bernuansa etnik, demo memasak, dan kampung Bango yang sarat unsure edukasi. Festival juga akan dihadiri puluhan petani kedelai hitam, sehingga pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan mereka dan menggali informasi tentang proses pembibitan varietas unggul kedelai hitam Malika hingga proses pembuatan kecap.



Dan tahun ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti Event FJB ini. Karna doyan makan sih, jadi liat katalog yang ada daftar makanan yang aneh namanya langsung deh penasaran.
Ternyata sejak tahun 2005, event FJB oleh PT Unilever selaku produsen produk Kecap Bango rutin diadakan, dan sejak tahun 2005 – 2011, FJB telah berkesempatan menyambangi kota Jakarta, Bekasi, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Malang, dan Medan.

FJB Semarang
FJB dimulai pukul 09.00-22.00 wib dan kami berdelapan tiba di sana sekitar pukul 03.30 wib, disamping sudah tidak panas juga belum serame bila sudah malam.
Ribuan orang warga Kota Semarang memadati Stadion Diponegoro yang terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro. Mereka, menyaksikan dan mencicipi kekayaan kuliner legendaris Khas Jateng yang digelar di Festival Jajanan Bango 2013.

Penyelenggaraan FJB tahun ini mengusung tema "Legenda Kuliner Nusantara" sebagai bentuk penghargaan kepada sosok legenda yang telah melestarikan kuliner nusantara dan konsep tsb digelar dalam rangka ultah Bango ke-85

Berbagai makanan tersebut dijajakan pada masing-masing stand yang didesain sedemikian rupa sehingga seragam. Untuk makanannya sendiri harganya relatif seporsi mulai dari Rp. 10.000, hingga Rp. 15.000,- tapi dengan porsi mereka yang disesuaikan dari harga yang sebenarnya.
Seperti sate klatak sendiri seporsi Rp. 15.000,- tapi hanya 2 tusuk, yah sebagai icip2 aja lah.. hahaha
Untuk minuman stand paling rame yaitu es teh, saking rame nya kami sampe kehabisan es alhasil dapetnya ya teh.
Tapi persiapkan dirimu bila rasa makanan tidak sesuai dengan yang kamu bayangkan ya. Mungkin bila kita membeli langsung di daerahnya rasanya TOP banget namun, karna ini festival dimana orang yang beli banyak banget dan yang jual ngejar kecepatan jadi ya sedikit wajar kalo rasanya beda dari aslinya.

Ramainya Festival jajanan bango semarang
Stand kuliner
Contohnya pengalaman saya sendiri kemarin itu, dari 10 menu utama yang membuat saya penasaran dari nama dan tampilannya di gambar yaitu MIE KOCLOK Cirebon. Dan salah satu temen sih bilang mie itu enak, jadinya saya ngantri dengan sekuat tenaga karena antriannya panjangnya wow. Saya pikir karna stand ini antriannya banyak ketimbang stand yang lain, semakin yakin buat nyoba ni mie.
Sampainya di meja makan dan kami menikmati menu masing2, kok rasanya biasa aj ya, cita lidah relatif sih, tapi untuk saya sendri tidak terlalu suka. Begitupun dengan sate jamur yang rasanya ya seperti sate biasa.  Tapi ada beberapa teman yang bilang menu yang mereka pesan enak.
Lucunya kita pas kita nyoba es pocong, rasanya asin nya pemirsa. Ini es apa sayur ya. Ternyata asinnya berasal dari bubur putihnya. Haha

Beberapa kesimpulan yang kami dapat hari itu yaitu jangan tertipu oleh antrian panjang jadi mantapkan hatimu dengan menu yang akan kamu coba, bawalah minuman secukupnya karna untuk membeli minuman di sana butuh perjuangan untuk mengantri.
Beberapa pemandangan unik di sana juga tersedia Toilet portable jadi yang keburu mau kencing bisa menggunakannya. Dengan pengunjung ribuan tersedia 4 toilet, jadi saya sarankan jangan banyak minum dan kosongkan kandung kemihmu sebelum berangkat jadi kita tidak akan terpaksa menggunakan toilet portable yang biasanya jauh dari kata bersih. Terdapat pula playground untuk anak-anak, stand untuk berfoto, stand kedelai hitam serta permainan seperti roda berputar.

Menginjak malam pengunjung semakin ramai padahal saat itu banyak juga makanan yang sudah habis. Lebih baik datanglah disore hari selain tidak panas, antrian tidak panjang sekali, waktu yang tepat untuk memotret dan juga stand jajanan masih lengkap untuk dipilih.

Tepat pukul 18.00 wib ketika hari mulai gelap kami memutuskan pulang deh dengan kenangan masing-masing. Setiap kali membeli makanan seporsi kita akan diberi 1 kupon untuk ditukarkan 1 sachet kecap Bango di dalam tas yang bisa ditukarkan di stand depan. Jadi semakin banyak membeli makanan semakin banyak membawa pulang hadiah kecapnya.

Ada lagi pemandangan yang tak kalah menarik perhatian adalah di antara banyak penikmat makanan sejak bertemu ibu2 ini mata saya tak lepas memperhatikannya. Karena pakaian lusuh yang dikenakan berbeda
dengan yang lain. Sinyal waspada saya langsung status maksimum, makhlum pernah dirampok sama ibu2 beberapa tahun lalu saat ikut festival Dugderan di Semarang. #pengalaman yang tak pernah terlupakan

Usut punya usut ternyata ibu tersebut dan temannya dengan mengajak anaknya mengumpulkan mangkok Bango yang memeang sekali pakai. Langsung terenyuh, betapa kita harus bersyukur masih diberi rezeki dan masih dapat merasakan kesenangan, tidak seperti ibu tsb yang datang ke festival makanan bukan untuk membeli jajanan melainkan memulung wadah bekas makanan.

Intinya, apapun itu pengalaman pertama pasti berkesan ya.
Artikel ini hanya sekedar membagi pengalaman sih, Jadi, bila tahun ini terlewatkan tidak perlu khawatir karna tahun depan akan ada lagi.

Berikut beberapa pict lainnya

Festival bango 2013 semarang




mie koclok festival bango 2013