Kenapa saya membuat postingan mengenai karbit awalnya ketika mengunjungi rumah sahabat di Kendal dan pulangnya diberi oleh-oleh buah mangga berkilo-kilo fresh langsung petik dari pohon di depan rumahnya.
Sudah berwarna hijau tua tapi belum matang, lalu disarankan untuk menggunakan karbit. hm.. sudah lama mendengar istilah karbit dan sepak terjangnya yang dapat digunakan dalam pematangan buah tapi sampai saat itu belum pernah liat seperti apa karbit itu. haha.. #katrok
It's Karbit |
Apa itu karbit ??
Dasar paling kumat kepo nya kalau pengen tahu something yang belum pernah diliat.
Jadinya sebelum pulang dbelikan olehnya 2 potong karbit yang bentuknya seperti batu putih, harganya sih Rp. 1000,- per biji.
Ternyata karbit itu Kalsium Karbida yang selain untuk las juga biasa dialih fungsinya untuk mempercepat pematangan buah.
Bagaimana cara kerjanya ??
Selain harus menunggu buah matang langsung dari pohonnya, orang2 biasa menggunakan cara tradisional dengan cara memeram buah dengan karbit (kalsium karbida)
Di dalam buah terdapat zat kimia yang disebut etilin, zat alami tersebut yang berperan dalam proses pematangan buah. Sedangkan Karbit atau kalsium karbida (CaC2) yang bila terkena air/uap yang mengandung air akan menghasilkan gas asetilin (tidak alami) yang menghasilkan panas dan berfungsi sama seperti etilin sehingga buah cepat matang, dengan cara buah ditempatkan di tempat tertutup.
Buah karbitan |
Cara pengarbitan dapat dilakukan dengan cara menempatkan karbit secukupnya didalam kain yang sedikit basah. Lalu masukan karbit yang telah dibungkus kain tersebut ke dalam wadah besar tempat buah yang akan dimatangkan. selanjutnya tutup rapat tunggu hingga 2-3 hari.
Buah-buahan yang biasa dimatangkan dengan pengarbitan yaitu seperti mangga, pisang, alpukat, nanas dll
Amankah menggunakan karbit dalam pematangan buah ??
Memang selama ini pengarbitan belum ada dampak yang mencolok bagi kesehatan dan meski pengarbitan tidak mempengaruhi kandungan gizi didalam buah namun banyak ahli gizi yang tidak menyarankan buah-buahan tersebut untuk dikonsumsi.
Sesuatu yang alami itu pasti lebih baik, dan semanis-manis buah karbitan lebih sehat buah manis yang matang langsung dari pohonnya.
Dalam pengarbitan, buah yang dihasilkan terkadang kurang manis dan lebih cepat membusuk ketimbang buah yang matang dari pohonnya. dan ditakutkan dalam proses pengarbitan karbit atau gas yang dihasilkan akan menempel pada kulit buah dan dalam pengonsumsiannya apabila buah tidak dicuci maka ditakutkan karbit yang biasa untuk las akan tertelan dan pastinya akan berbahaya bagi tubuh kita.
Namun semuanya kembali pada diri kita sendiri. life is choice. Kalaupun kita tidak dapat menghindari sepenuhnya hal-hal demikian patutnya kita bijak untuk menjaga pola konsumsi kita lainnya seperti banyak minum air putih, olah raga, rajin beribadah dsb.
Hah? makan karbit berkilo kilo . . . . ?
ReplyDelete