11/15/2012

Proses Kehamilan

Proses Kehamilan

         Proses kehamilan harus ada sel spermatozoa, sel telur (ovum) yang bersatu membentuk konsepsi dan hasil konsepsi menanamkan dirinya didalam endometrium.

1.   Oogenesis
       Melalui proses oogenesis terbentuklah ova dari oogonia. Sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan yaitu pembelahan mitosis menjadi oosit primer (46 kromosom, diploid), waktu lahir dan masa pubertas ditemukan 400.000-500.000 yang kemudian mengalami degresi sehingga tinggal 400-500 oosit. Pada waktu pematangan pertama dengan proses miosis pertama dari oosit primer terbentuk oosit sekunder (23 kromosom, haploid) dan badan kutub pertama. Pematangan kedua terjadi setelah spermatozoon membuahi ovum dimana terbentuk 1 ovum dan 3 badan kutub kedua. Badan kutub terletak diantara zona pellusida dan membran vitellina dari ovum yang telah dipenetrasi oleh spermatozoon.
2.   Spermatogenesis
       Spermatogonium tumbuh dari sel primitif tubulus seminiferus testis yang relatif berjumlah tetap sampai pubertas. Spermatogenesis dirangsang oleh hormon testoteron dari sel yang dipengaruhi oleh “intertisial stimulating hormon”. Pembentukan spermatozoa memerlukan waktu 3 hari. Spermatozoa terdiri dari bagian kepala, leher, dan ekor. Bagian kepala berbentuk bulat atau lonjong, sedangkan bagian leher banyak mengandung mitokondria merupakan penghasil energi dalam bentuk gradien ion adenosin trifosfat (ATP). Energi yang terdapat dalam mitokondria digunakan untuk gerakan spermatozoa melalui ekornya menembus lendir serviks, uterus dan tuba.

3.   Konsepsi
       Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. Dalam perjalanan ovum, corona radiata makin berkurang pada zona pellusida.
       Dalam beberapa jam setelah terjadi pembuahan, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung zat asam amino dan enzim. Setelah pembelahan ini terjadi, maka pembelahan berjalan lancar, dan dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang besarnya sama. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan kearah kavum uteri, dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.
       Blastula diselubungi oleh satu sampai yang terdiri dari sekelompok sel yang merupakan dinding yaitu tropoblast. Tropoblast inilah yang yang memberi makan ovum sampai terbentuk sirkulasi darah didalam plasenta.

4.   Nidasi (implantasi pada uterus)
       Tropoblast yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalam masa sekresi, dengan sel-sel desidua. Sel-sel ini besar dan mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh tropoblast, kemudian blastokist masuk dan menanamkan dirinya kedalam endometrium, peristiwa inilah yang disebut implantasi atau nidasi.
       Implantasi umumnya terjadi pada dinding depan atau dinding belakang di daerah fundus uteri. Pada umumnya blastula menyentuh endometrium pada bagian yang mengandung bintik benih atau nodus embrional (inner cell mass). Bintik benih adalah sekelompok sel yang padat yang terletak di dalam blastula yang kemudian akan berdifferensiasi menjadi lapisan eksoderm, mesoderm dan endoderm yang membentuk diskus embriyonal yang bakal menjadi mudigah.



Proses Kehamilan



DAFTAR RUJUKAN

Army. 2006. Dasar-dasar Ilmu Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Bobak. 2004. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC. Jakarta .
Cunningham, F.G, dkk. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21 Bahasa Indonesia. EGC. Jakarta.
Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan . Edisi 14 EGC. Jakarta.
Kusmiyati, yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil . Yogyakarta: Fitra Maya.
WHO. 2003. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Pusdiknakes-WHO. 2003. Asuhan Antepartum.
Saifuddin, Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.



No comments:

Post a Comment