Menghadiri Festival Jajanan Bango di Stadion Diponegoro Semarang
pada tanggal 31 Maret 2013 kemarin cukup mengasyikan
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan ragam
kulinernya khususnya kuliner tradisionalnya yang walaupun tak jarang mengalami
modernisasi tetapi cita rasa khasnya tetap ada. Menikmati jajanan kuliner di
luar dapat menjadi pengalaman yang berkesan bila dinikmati bersama keluarga,
teman ataupun pasangan.
Kota Semarang menjadi kota persinggahan Festival Jajanan
Bango 2013 yang keempat setelah Bandung, Surabaya, dan Malang, sebagai Gerbang
Kuliner Jawa Tengah yang menyimpan sejuta cita rasa kuliner yang sangat khas.
Sejalan dengan tema Festival, yaitu “Legenda Kuliner
Nusantara”, Festival Jajanan Bango 2013 di Semarang akan mempersembahkan 50
Jajanan Nusantara, dan 10 diantaranya merupakan Legenda Kuliner Nusantara,
antara lain (lihat gambar)
FJB 2013 |
Selain itu, hadir pula puluhan hidangan dari legenda kuliner
local kota Semarang yang tidak kalah menggugah selera seperti nasi gudeg,
gado-gado, siomay dll serta berbagai minuman seperti es pocong, es marem, es teh dll
Festival Jajanan Bango 2013 dimeriahkan juga dengan pertunjukan music dan tari
tradisional bernuansa etnik, demo memasak, dan kampung Bango yang sarat unsure
edukasi. Festival juga akan dihadiri puluhan petani kedelai hitam, sehingga
pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan mereka dan menggali informasi
tentang proses pembibitan varietas unggul kedelai hitam Malika hingga proses
pembuatan kecap.
Dan tahun ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti
Event FJB ini. Karna doyan makan sih, jadi liat katalog yang ada daftar makanan
yang aneh namanya langsung deh penasaran.
Ternyata sejak tahun 2005, event FJB oleh PT Unilever selaku
produsen produk Kecap Bango rutin diadakan, dan sejak tahun 2005 – 2011, FJB
telah berkesempatan menyambangi kota Jakarta, Bekasi, Depok, Bandung, Semarang,
Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Malang, dan Medan.
FJB dimulai pukul 09.00-22.00 wib dan kami berdelapan tiba
di sana sekitar pukul 03.30 wib, disamping sudah tidak panas juga belum serame
bila sudah malam.
Ribuan orang warga Kota Semarang memadati Stadion Diponegoro
yang terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro. Mereka, menyaksikan dan mencicipi
kekayaan kuliner legendaris Khas Jateng yang digelar di Festival Jajanan Bango
2013.
Penyelenggaraan FJB tahun ini mengusung tema "Legenda Kuliner Nusantara"
sebagai bentuk penghargaan kepada sosok legenda yang telah melestarikan kuliner
nusantara dan konsep tsb digelar dalam rangka ultah Bango ke-85
Berbagai makanan tersebut dijajakan pada masing-masing stand
yang didesain sedemikian rupa sehingga seragam. Untuk makanannya sendiri harganya
relatif seporsi mulai dari Rp. 10.000, hingga Rp. 15.000,- tapi dengan porsi
mereka yang disesuaikan dari harga yang sebenarnya.
Seperti sate klatak sendiri seporsi Rp. 15.000,- tapi hanya 2
tusuk, yah sebagai icip2 aja lah.. hahaha
Untuk minuman stand paling rame yaitu es teh, saking rame nya
kami sampe kehabisan es alhasil dapetnya ya teh.
Tapi persiapkan dirimu bila rasa makanan tidak sesuai dengan
yang kamu bayangkan ya. Mungkin bila kita membeli langsung di daerahnya rasanya
TOP banget namun, karna ini festival dimana orang yang beli banyak banget dan
yang jual ngejar kecepatan jadi ya sedikit wajar kalo rasanya beda dari
aslinya.
Contohnya pengalaman saya sendiri kemarin itu, dari 10 menu
utama yang membuat saya penasaran dari nama dan tampilannya di gambar yaitu MIE
KOCLOK Cirebon. Dan salah satu temen sih bilang mie itu enak, jadinya saya
ngantri dengan sekuat tenaga karena antriannya panjangnya wow. Saya pikir karna
stand ini antriannya banyak ketimbang stand yang lain, semakin yakin buat nyoba
ni mie.
Sampainya di meja makan dan kami menikmati menu masing2, kok
rasanya biasa aj ya, cita lidah relatif sih, tapi untuk saya sendri tidak
terlalu suka. Begitupun dengan sate jamur yang rasanya ya seperti sate
biasa. Tapi ada beberapa teman yang
bilang menu yang mereka pesan enak.
Lucunya kita pas kita nyoba es pocong, rasanya asin nya
pemirsa. Ini es apa sayur ya. Ternyata asinnya berasal dari bubur putihnya. Haha
Beberapa kesimpulan yang kami dapat hari itu yaitu jangan
tertipu oleh antrian panjang jadi mantapkan hatimu dengan menu yang akan kamu
coba, bawalah minuman secukupnya karna untuk membeli minuman di sana butuh
perjuangan untuk mengantri.
Beberapa pemandangan unik di sana juga tersedia Toilet
portable jadi yang keburu mau kencing bisa menggunakannya. Dengan pengunjung
ribuan tersedia 4 toilet, jadi saya sarankan jangan banyak minum dan kosongkan
kandung kemihmu sebelum berangkat jadi kita tidak akan terpaksa menggunakan toilet
portable yang biasanya jauh dari kata bersih. Terdapat pula playground untuk
anak-anak, stand untuk berfoto, stand kedelai hitam serta permainan seperti
roda berputar.
Menginjak malam pengunjung semakin ramai padahal saat itu
banyak juga makanan yang sudah habis. Lebih baik datanglah disore hari selain tidak
panas, antrian tidak panjang sekali, waktu yang tepat untuk memotret dan juga
stand jajanan masih lengkap untuk dipilih.
Tepat pukul 18.00 wib ketika hari mulai gelap kami memutuskan
pulang deh dengan kenangan masing-masing. Setiap kali membeli makanan seporsi
kita akan diberi 1 kupon untuk ditukarkan 1 sachet kecap Bango di dalam tas
yang bisa ditukarkan di stand depan. Jadi semakin banyak membeli makanan semakin banyak membawa pulang hadiah kecapnya.
Ada lagi pemandangan yang tak kalah menarik perhatian adalah
di antara banyak penikmat makanan sejak bertemu ibu2 ini mata saya tak lepas
memperhatikannya. Karena pakaian lusuh yang dikenakan berbeda
dengan yang lain.
Sinyal waspada saya langsung status maksimum, makhlum pernah dirampok sama ibu2 beberapa tahun lalu saat ikut festival Dugderan di Semarang. #pengalaman yang tak pernah
terlupakan
Usut punya usut ternyata ibu tersebut dan temannya dengan
mengajak anaknya mengumpulkan mangkok Bango yang memeang sekali pakai. Langsung
terenyuh, betapa kita harus bersyukur masih diberi rezeki dan masih dapat
merasakan kesenangan, tidak seperti ibu tsb yang datang ke festival makanan
bukan untuk membeli jajanan melainkan memulung wadah bekas makanan.
Intinya, apapun itu pengalaman pertama pasti berkesan ya.
Artikel ini hanya sekedar membagi pengalaman sih, Jadi, bila tahun ini terlewatkan tidak perlu khawatir karna tahun depan akan ada lagi.
Artikel ini hanya sekedar membagi pengalaman sih, Jadi, bila tahun ini terlewatkan tidak perlu khawatir karna tahun depan akan ada lagi.
Berikut beberapa pict lainnya
Thx atas sharing infonya gan
ReplyDeleteBEE Bee&co [www.tokoroti.web.id]
BANGO memang kecap no1, ada penjual mie ayam di jogja laris gara2 kecap bango, padahal sebelumnya sepi karena pengen untung banyak menggunakan kecap bukan bango
ReplyDeleteabsensi sidik jari semarang
infonya sangat menarik makasih salam kenal
ReplyDeletemakasih informasinya