Membahas tentang kuliner tidak akan
ada habisnya.
Mulai dari kuliner bintang 5 hingga
jajanan pasar. Seperti makanan yang satu ini yaitu pangsit, baik pangsit kering
maupun yang basah..
Di Indonesia, kita akan menemui
pangsit di banyak tempat misalnya pedagang mie ayam, bakso, siomay dan di
restoran2 disajikan dengan berbagai bentuk dan cita rasa. Pangsit biasa untuk
cemilan ataupun pelengkap makanan. Rasanya yang renyah digemari oleh banyak
orang.
Contoh pangsit dalam mie |
Pangsit basah |
Namun, dibalik rasanya yang nikmat
beredar pangsit yang berbahaya.
Menonton tayangan di TV Sabtu 2 Juni 2012 lalu, membuat
saya lebih waspada lagi terhadap makanan.
Pasalnya, disana terungkap sampel
pangsit baik yang kering ataupun pangsit basah yang diambil dibeberapa tempat
hingga restoran positif mengandung boraks.
ITONG (Nama Samaran), seorang
produsen pangsit di sela2 wawancaranya mengungkapkan bahwa dirinya sudah biasa
menggunakan pijer/boraks dalam proses pembuatannya. Dirinya mengatakan kalau
tidak menggunakan borak maka pangsit dalam 1 hari akan basi, sedangkan kalau
menggunakan borak maka dalam 1 minggi hingga 1 bulan pangsit dapat bertahan dan
tidak basi.
Lain lagi pada pangsit isi, disana
Itong menggunakan daging kualitas jelek atau hampir busuk dan hanya sedikit
menambahkan daging yang baik. Dan seperti produsen curang lainnya, dia sendiri
juga mengatakan tidak mau mencicipi pangsit buatannya. Dalam sehari dirinya bersama
rekannya menghasilkan 1000 pangsit dengan penambahan borak yang asal2an. JADI,
bayangkan saja berapa borak yang ada didalam pangsit tersebut tersebar ke
banyak orang. Belum lagi kualitas tepung yang digunakan juga tak kalah jelek
atau bahkan kadaluarsa serta minyak jelantah yang digunakan berulag kali.
Pemanasan tinggi
berulang pada minyak goreng menyebabkan asam lemak tak jenuh rusak sehingga
meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa
gatal pada tenggorokan dan jangka pangjang akan menyebabkan kangker hati bila
dikonsumsi terus menerus.
Sepintas tidak dapat dibedakan mana
pangsit yang sehat dan yang berbahaya.
Sejumlah sampel di ambil secara acak
diberbagai tempat mulai dari warung hingga restoran termasuk pangsit Itong yang
menjadi sampel utama.
Di lab Universitas Padjajaran
dilakukan pengujian dan didapat hasil bahwa 6 dari 10 sample mengandung borak.
Pastinya termasuk sampel utama yaiitu buatan Itong.
Berikut tips membedakan pangsit yang
sehat dan tidak
Pangsit
Baik/sehat
|
Pangsit
Berbahaya
|
Tidak
ada minyak yang menempel
|
Minyak
terlihat menempel
|
Kulit pangsit tidak mengembung
terpisah saat digoreng
|
Kulit
pangsit terlihat mengembung
setelah digoreng
|
Bau
seperti terigu dan tidak asam
|
Bau
seperti jamur dan asam
|
Pada kulit pangsit yang masih basah
tidak menempel/ mudah dilepas
|
Saat
direkatkan
|
Waktu dimakan terasa crispy dan
tidak ada rasa terigu
|
Seperti ada rasa terigu saat
dimakan
|
Saat kulit pangsit dibentuk2 tidak
sobek
|
Mudah sobek
|
Kulit pangsit elastis
|
Tidak elastis
|
Setelah lewat satu hari ada
bintik-
bintik hitam
|
Setelah lewat satu hari atau
beberapa waktu yang lama
tidak ada
bintik2 hitam
|
Namun, jangan khawatir karena masih
ada produsen yang baik. Pak Yakup salah satu produsen pangsit yang memegang
teguh kejujuran. Dirinya selalu mempertahankan kualitas. Dalam sehari dirinya
memproduksi hingga 4-5 KW adonan. Biar bagaimanapun yang paling aman adalah
membuat sendiri karena pembuatan pangsit juga tidak terlalu sulit.
Yang terpenting dalam lama keawetan
pangsit adalah dalam penyimapanannya bisa di dalam freezer bertahan 30 hr, dan
tersimpan di dalam pembungkus yang tidak lembab atau vacum(tidak terdapat
udara) di dalam plastik tersebut. Bila sudah diperhatikan hal tersebut maka
tidak lagi diperlukan borak sebagai pengawet yang berbahaya.
Pastikan yang anda dan anak anda
konsumsi sehat ya..
Resource : Reportase Investigasi,
TRANS TV,
2 Juni 2012
Oleh : Bidan Diah
http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/th_106_.gif
ReplyDeleteYour blog it's so sweet... still calm.
thank u..
ReplyDeletethakns infonya, mulai jaga jaga nih kalau beli makanan.
ReplyDelete