Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di
Indonesia
1.
Sosial ekonomi
Tinggi
rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan
program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan
erat dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan. Contoh :
keluarga dengan penghasilan cukup akan lebih mampu mengikuti program KB dari
pada keluarga yang tidak mampu, karena bagi keluarga yang kurang mampu KB bukan
merupakan kebutuhan pokok.
Dengan
suksesnya program KB maka perekonomian suatau negara akan lebih baik karena
dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih tercukupi dan
kesejahteraan dapat terjamin.
2.
Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode
kontrasepsi. Faktor-faktor ini meliputi salah pengertian dalam masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta budaya, tingkat
pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita., Penyedia
layanan harus menyadari bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pemilihan
metode di daerah mereka dan harus memantau perubahan –perubahan yang mungkin
mempengaruhi pemilihan metode.
3.
Pendidikan
Tingkat
pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana
tetapi juga pemilihan suatu metode. Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa
metode kalender lebih banyak digunakan oleh pasangan yang lebih berpendidikan.
Dihipotesiskan bahwa wanita yang berpendidikan menginginkan keluarga berencana
yang efektif, tetapi tidak rela untuk mengambil resiko yang terkait dengan
sebagai metode kontrasepsi.
4.
Agama
Di
berbagai daerah kepercayaan religius dapat mempengaruhi klien dalam memilih
metode. Sebagai contoh penganut katolik yang taat membatasi pemilihan
kontrasepsi mereka pada KB alami. Sebagai pemimpin islam pengklaim bahwa
sterilisasi dilarang sedangkan sebagian lainnya mengijinkan. Walaupun agama
islam tidak melarang metode kontrasepsi secara umum, para akseptor wanita mungkin
berpendapat bahwa pola perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian
metode hormonal akan sangat menyulitkan mereka selama haid mereka dilarang
bersembahyang. Di sebagaian masyarakat, wanita hindu dilarang mempersiapkan
makanan selama haid sehingga pola haid yang tidak teratur dapat menjadi
masalah.
5.
Status wanita
Status
wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan
menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Di daerah daerah yang status wanitanya
meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih besar untuk membayar
metode-metode yang lebih mahal serta memiliki lebih banyak suara dalam
mengambil keputusan. Juga di daerah yang wanitanya lebih dihargai, mungkin
hanya dapat sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai metode, misalnya
peraturan yang mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB dapat
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, Winkjosastro.
2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardjo.
Mansjoer, Arif. 2001.
Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
Saifuddin, Abdul Bari.
2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo.
No comments:
Post a Comment