7/07/2012

Merencanakan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas


Rencana Asuhan Kebidanan


A.     Evaluasi secara terus menerus meliputi :

1.    Meninjau ulang data
a.    Catatan intrapartum dan antepartum (jika tidak diketahui atau merupakan kunjungan pertama)
b.    Jumlah jam atau hari postpartum
c.    Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d.    Catatan suhu, nadi, pernafasan, dan tekanan darah postpartum
e.    Catatan hasil laboratorium
f.     Catatan pengobatan
2.    Mengkaji riwayat
a.    Ambulasi : apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa sering, apakah kesulitan, dengan bantuan mandiri, apakah ibu pusing melakukan ambulasi
b.    Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri, atau disuria
c.    Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan frekuensinya, jumlah, apakahada nyeri, atau disuria
d.    Nafsu makan : apa yang ia makan, seberapasering, apakah ada rasa panas pada perut, mual, dan muntah
e.    Gangguan ketidaknyamanan atau nyeri : lokasinya, kapan, tipe nyeri, dan apa yang dapat mengurangi nyeri tersebut
f.     Psikologis ibu : bagaimana perhatian terhadap dirinya dan bayinya, perasaan terhadap bayinya, dan perasaan terhadap persalinan
g.    Istirahat dan tidur : apakah ibu mengalami gangguan tidiur, apakah ibu mengalami kelelahan
h.    Menyusui : bagaimana proses menyusui dikaikan dengan dirinya dan bayi, apakah ada reaksi antara ibu dan bayi selama menyusui, apakah ada masalah atau pertanyaan (misal, waktu menyusui, posisi, rasa sakit pada puting, atau pembengkakan)
3.    Pemeriksaan fisik
a.      Mengukur tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan
b.      Memeriksa payudara dan puting, apakah ada pembengkakan atau lecet pada puting dan infeksi
c.      Memeriksa abdomen, terdiri dari palpasi uterus (memastikan kontraksi baik) dan kandungan kemih
d.      Memeriksa lokea : bagaimana jumlah, warna, konsistensi, dan bau
e.      Memeriksa perinium : bagaimana penyembuhan ( adakah oedem, hematoma, nanah, luka yang terbuka, dan hemaroid )
f.       Memeriksa kaki : adakah varises, edema, tanda homan, refleks, nyeri tekan, dan kemerahan pada betis.


B.     Mengatasi cemas
Peran bidan disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang bagaimana tentang mengatasi rasa cemas selama masa nifas, antara lain :
1.    Bidan dapat memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas kehadiran bayinya yang dapat memberi perasaan senang pada ibu.
2.    Dalam memberikan dukungan, bidan dapat melibatkan suami, keluarga, dan teman dalam merawat bayinya sehingga beban ibu berkurang. Hal ini akan menciptakan hubungan baik antara ibu dan keluarga, ibu dan bidan, atau bidan dan keluarga
3.    Bidan dapat memberi informasi atau konseling mengenai kebutuhan ibu selama periode ini, sehingga membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai ibu.
4.    Bidan dapat mendukung pendidikan kesehatan, termasuk pendidikan dalam peranya sebagai orang tua.
5.    Bidan dapat membantu dalam hubungan ibu dan bayinya serta penerimaan bayi dalam keluarga.
6.    Bidan juga dapat berperan sebagai teman bagi ibu dan keluarga dalam memberi nasihat :
a.    Bagi ibu
Ø  Ibu dianjurkan untuk mendidik dirinya. Bila ada riwayat depresi dalam keluarga,ibu harus mengetahui tanda-tandanya. Depresi ini dapat diobati.
Ø  Ibu dianjurkan menerima apa yang dirasakan. Perubahan yang tiba-tiba atau mood swing merupakan hal yang normal setelah melahirkan. Izinkan diri anda berbicara mengenai perasaan, baik yang positif maupun negatif.
b.    Bagi keluarga
Bidan harus menjadi orang yang penuh perhatian. Dengarkan ungkapan perasaan ibu tetapi jangan memperbaikinya. Katakan padanya bahwa anda memperhatikannya.
7.    Waspadai gejala depresi tanyakan pada ibu apa yang ia rasakan serta apakah ia dapat makan dan tidur dengan nyaman

C.     Gangguan rasa nyeri
Gangguan rasa nyeri dan ketidaknyamanan masa nifas banyak terjadi, walaupun tanpa komplikasi saat melahirkan. Bidan diharapkan dapat memberi asuhan terhadap rasa nyeri dan ketidaknyaman rasa tersebut, yang diuraikan sbb.

1.    After pain kram perut
Hal ini disebabkan oleh adanya serangkaian kontrkasi dan relaksasi terus-menerus pada uterus. Gangguan ini lebih banyak terjadi pada wanita dengan paritas yang banyak ( multipara ) dan wanita menyusui. Cara yang efektif untuk  mengurangi after pain adalah dengan mengosongkan kandung kemih yang penuh menyebabkan kontraksi uterus tidak optimal ketika kandung kemih kosong, ibu dapat telengkup dengan bantal dibawah perut. Hal ini akan menjaga kontraksi dan menghilangkan nyeri. Beri tahu ibu bahwa ketika ia telungkup pertama kali, ia akan merasakan kram yang hebat sekitar lima menit sebelum nyeri hilang. Pada keadaan ini dapat juga diberi analgesik ( parasetamol, asam mefenamat, kodein, asetaminofen ).
2.    Pembengkakan payudara
Pembengkakan payudara terjadi karena adanya gangguan akumulasi air susu dan meningkatnya vaskularitas dan kongesti. Hal tersebut menyebabkan penyumbatan pada saluran limfa dan vena, terjadi hari ke- 3 postpartum baik pada ibumenyusui maupun tidak menyusui dan berakhir kira-kira 24-48 jam.
Tanda-tanda gejala gangguan ini meliputi ibu merasa payudaranya bengkak dan mengalami distensi, kulit payudara menjadi mengkilat dan merah, payudara hangat jika disentuh, vena pada payudara terlihat, payudara nyeri, terasa keras, dan penuh. Cara mengurangi pembengkakan atara lain  :
a.    Untuk ibu menyusui
Ø  Menyusui sesering mungkin
Ø  Menyusui 2-3 jam sekali secara teratur tanpa makanan tambahan
Ø  Gunakan kedua payudara saat menyusui
Ø  Gunakan air hangat pada payudara, dengan menempelkan kain atau handuk yang hangat pada payudara
Ø  Jika ada pembengkakan aerola atau jika payudara masih terasa penuh setelah menyusui. Lakukan pengeluaran ASI secara manual
Ø  Gunakan bra yang kuat untuk menyangga payudara, pastikan bahwa bra tidak menekan payudara karena dapat menyebabkan penekanan lebih lanjut
Ø  Letakkan kantong es pada payudara diantara waktu menyusui untuk mengurangi nyeri
Ø  Minum paracetamol / asetaminofen untuk menguangi rasa nyeri dan menghalangi aliran ASI
b.    Bagi ibu yang tidak menyusui
Ø  Gunakan bra yang kuat untuk menyangga payudara dan tepat ukuranya
Ø  Letakkan kantong es pada payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan menghalangi aliran ASI
Ø  Yakinkan diri bahwa itu hanya terjadi selama 24-48 jam
Ø  Hindari masase payudara dan memberi sesuatu yang hangat pada payudara karena dapat meningkatkan produksi ASI
Ø  Minum parasetamol/asetaminofen untuk menghilangkan nyeri
3.    Nyeri perineum
Nyeri perinium dapat disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum memberikan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau ada komplikasi, seperti hematoma atau infeksi, asuhan yang dapat diberikan untuk nyeri perinium yaitu :
a.    Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2 atau 3 kali sehari.
b.    Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau dingin sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2 atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan bak mandi agar tidak terjadi infeksi ( tidak dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c.     Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu memulihkan tonus otot. Untuk melakukan hal ini, bayangkan  secara perlahan rileks kembali. Gerakan ini dapat dilakukan kapan pun.
d.    Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.


D.     Menjelaskan tentang gizi,KB, tanda bahaya, hubungan seksual, senam nifas, perawatan perinium, perawatan bayi sehari-hari

1.    Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme. Menu makanan seimbang yang harus dikomsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak perlu asin, pedas atau berlemak, atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
a.    Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi meliputi karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung tepung terigu da ubi. Sedangkan zat ( lemak, mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyak minyak kelapa dan margarin ).
b.    Sumber pembangun ( protein )
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.sumber protein yaitu hewani ( ikan, udang, kerang, kepitig, daging ayam, hati, telur, susu, dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau kedelai, tahu dan tempe ).
c.    Sumber pengatur dan pelindung ( mineral, vitamin dan air )
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air seditnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui).
Jenis-jenis mineral penting :
1)    Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumber : susu, keju,kacang-kacang dan sayuran warna hijau
2)    Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,sumbernya susu, keju, dan daging.
3)    Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB ) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacangan-kacangan sayuran hijau.
4)    Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya  kelemahan dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan lauk dan garam beryodium.
5)    Kalsium
Ibu menyusi membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju.
Jenis-jenis vitamin
Ø  Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber: sumber kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka ). Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU ).
Ø  Vitamin B1  ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, kentang bakar.
Ø  Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makanan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
Ø  Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
Ø  Vitamin B6 (Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
Ø  Vitamin B12 ( Cyanocobalmin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumbur : telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
Ø  Folid Acid
Vitamin ini butuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau.
Ø  Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya, dan sayuran.
Ø Vitamin D
Dibutuhan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 0.90 ).
Ø  Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700 kkla/ hari dan enam bulan kedua 500 kkal/ hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400 kkal/ hari.

2.    Keluarga berencana
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberi nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Manfaat keluarga berencana ( KB )
a.    Untuk ibu
1)    Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
2)    Adanya waktunya yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk istirahat, dan menikmati waktu luang, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
b.    Untuk anak yang dilahirkan
1)    Dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
2)    Sesudah lahir anak tersebut akan memper leh perhatian, pemeliharaan, dan makanan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh kehadiran anak tersebut yang memang diinginkan dan diharapkan.
c.    Untuk anak yang lain
1)    Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik karena memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
2)    Perkembangan mental dan sosial lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebi baik dan lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk anak.
d.    Untuk ayah
1)    Memperbaiki kesehatan fisiknya
2)    Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu luang untuk keluarganya.
Evaluasi yang perlu dilakukan bidan dalam memberi asuhan kepada ibu nifas dan rencana ber-KB antara lain.
a.    Ibu mengetahui pengertian KB dan manfaatnya.
b.    Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungn pemakaian alat kontrasepsi
c.    Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu menyusui.

4.    Tanda Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang tanda bahaya selama masa nifas :

Tanda bahaya masa nifas terdiri dari:
a.    Lelah dan sulit tidur
b.    Adanya tanda infeksi puerperalis ( demam )
c.    Nyeri / panas saat berkemih, nyeri abdomen
d.    Sembelit, hemoroid
e.    Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati, dan edem
f.     Lokea berbau busuk, sangat banyak ( lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam ) dan disertai nyeri abdomen
g.    Puting susu pecah dan mamae bengkak
h.    Sulit menyusui
i.      Rabun senja
j.      Edema, sakit, panas pada tungkai

5.    Seksual 
Solusi untuk mengatasi masalah diatas, antara lain :
a.    Bidan biasanya memberi membatasi rutin 6 minggu pasca persalinan. Akan tetapi, jika pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini untuk mengetahuai dengan pasti jenis persalinan, kondisi perineum, luka episiotomi, dan kecepatan pemulihan sesunggunya. Jika permintaan ditolak dokter atau bidan, pasangan hendanya menaati dan menunggu hingga 6 minggu pascapersalinan agar tidak menyakiti ibu secara fisik.
b.    Ungkapan cinta dengan cara lain, seperti dengan duduk berpeluka didepan TV, menggosok punggung pasangan, dan berdansa berdua. Jika tidak lelah, dapat membantu melakukan pasangan dengan masturbasi. Jika keduanya menginginkan, dapat melakukan hungan intim secara oral. Namun, kadang tidak ada keintiman yang lebih memuaskan dari berbaring dan berpelukan.
c.    Proram kontrasepsi harus segera dilakukan sebelum hubungan seksual karena ada kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu kurang dari 6 minggu ( kontrasepsi untuk mencegah kehamilan ).

6.    Senam masa nifas
Tujuan senam masa nifas adalah:
a.    Mengurangi rasa sakit pada otot
b.    Meperbaiki peredaran darah
c.    Mengencangkan otot-otot perut dan perineum
d.    Melancarkan pengeluaran lokea
e.    Mempercepat involusi
f.     Menghindarkan kelainan ( mis, emboli, trombosis, dll )
g.    Untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan otot-otot punggung, pelvis dan abdomen.
Postur tubuh yang baik dianjurkan sejak awal untuk membantu mencegah nyeri punggung. Latihan yang dilakukan pascapersalinan normal meliputi :
1)    Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua belah tangan pada perut dibawah tulang iga. Tarik nafas perlahan dan dalam melalui hidung, keluarkan melalui mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk membantu mengosongkan paru.
2)    Berbaring telentang, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan telapak tangan menhadap keatas. Kendurkan sedit lengan kiri dan kencankan lengan kanan. Pada saat yang sama, lemaskan tungkai kiri menjadi kencan sepenuhnya. Ulangi sisi tubuh yang kanan.
3)    Kontraksi vagina berbaring telentang kedua tungkai sedikit dijauhkan. Kencangkan dasar panggul, pertahankan sampai 3 detik dan kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan berdiri dan duduk.
4)    Meringkan panggul. Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk. Kontraksi otot-otot perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot bokong menjadi kencang, pertahankan selama 3 detik, kemudian lemaskan.
5)    Sesudah hari ketiga, berbaring telentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan. Angkat kepala dan bahu hingga sudut sekitar 45 derajat, pertahankan selama 3 detik dan lemaskan perlahan.
6)    Posisi yang sama seperti diatas. Letakkan kedua lengan disebelah luar lutut kiri dan ulangi sebelah luar lutut kanan.

7.    Nyeri perineum
Nyeri perinium dapat disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum memberikan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau ada komplikasi, seperti hematoma atau infeksi, asuhan yang dapat diberikan untuk nyeri perinium yaitu :
a.    Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2 atau 3 kali sehari.
b.    Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau dingin sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2 atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan bak mandi agar tidak terjadi infeksi ( tidak dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c.    Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu memulihkan tonus otot. Untuk melakukan hal ini, bayangkan otot perinium sebagai elevator. Ketika rileks, elevator tersebut berada dilantai satu. Secara perlahan, kontraksikan otot anda untuk mengangkatnya kelantai 2, 3, dan 4. Ketika sudah mencapai lantai 4, tahan selama beberapa detik , kemudian secara perlahan rileks kembali. Gerakan ini dapat dilakukan kapan pun.
d.    Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.

8.    Perawatan bayi
Perawatan bayi terdiri dari uapaya menjaga kebersihan bayi, menyusui, perawatan tali pusat, dan pemberian imunisasi. Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberi penjelasan dan menganjurkan ibu :
a.    Menjaga kebersihan bayi
1)    Memandikan bayi. Bidan berperan dalam memberikan penjelasan dan memperagakan bagai manacara memandikan bayi. Tujuan memandikan bayi adalah menjaga kebersihan, memberi rasa segar, dan memberi ransangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada saat memandikan bayi adalah
§  Mencegah kedinginan
§  Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung, dan telingga
§  Memperhatikan adanya lecet pada bokong, lipatan kulit ( ketiak bayi, lipatan paha, dan punggung bayi
§  Perlengkapan yang dibutuhkan saat memandikan bayi adalah ember sedang berisi air hangat kuku, sabun bayi, handuk waslap, pakaian bayi lengkap.
2)    Memberi pakaian pada bayi. Bahan pakaian yang akan digunakan oleh bayi hendaknya yang lembut mudah menyerap keringat.
3)    Higiene personal pada bayi setiap kali defekasi dan berkemih, bersihkan perinealnya dengan air dan sabun, serta keringkan dengan baik. Kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga harus dibersihkan.

b.    Menyusui
1)      Bidan menganjukan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi dan kebutuhan ibu.
2)      Biasanya bayi meminta minum atau merasa lapar setiap 2-3 jam
3)      Pastikan bayi menyusui paling tidak setiap 4 jam
4)      Berikan ASI saja. Hindari pemberian susu formula, air gula, atau makanan lain karena akan membuat isapan bayi melemah yang akan mengakibatkan produksi ASI berkurang. Makanan padat menimbulkan alergi dan gangguan pencernan. Beri ASI saja 4-6 bulan.

c.    Perawatan tali pusat
1)      Sampai tali pusat kering dan lepas, didaerah ini dapat terjadi infeksi sehingga harus dijaga agar bersih dan kering.
2)      Ibu harus mencuci sekitar tali pusat setap hari dengan sabun dan air
3)      Beri tahu ibu untuk melapor kebidan bila tali pusat berbau, ada kemerahan disekitarnya, atau mengeluarkan cairan. 

E.      Membantu ibu menyusui bayinya
Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui
1.    Berbaring miring. Posisi ini adalah posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah dan merasa nyeri.
2.    Duduk penting untuk memberi topangan atau sandaran pada punggung ibu dalam posisinya tegak lurus ( 90 derajat terhadap pangkuannya ).ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai, atau duduk dikursi.
3.    Berbaring miring atau duduk ( dengan punggung dan kaki ditopang )akan membantu bentuk payudara dan memberi ruang untuk mengerakkan bayinya keposisinya yang baik
4.    Badan bayi harus dihadapkan ke arah badan ibu dan mulutnya bayi dihadapkan keputing susu ibu. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan
5.    Bayi sebainya ditopang pada bahunya sehingga posisi kepala yang agak tegadah dapat dipertahankan. Posisikan birbir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal puting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar areola, bukan hanya ujung putingnya. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara masuk kedalam mulutnya dengan lidah dan rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu pentil dari jaringan puting susu dan payudara, dan sinus laktiferus sekarang akan berada didalam rongga mulut bayi. Puting susu akan masuk sampai langit-langit tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks pengisapan.
6.    Bayi harus ditempatkan dekat dengan ibunya dikamar yang sama ( rawat gabung, rooming-in ). Dengan demikian, ibu dapat dengan menyusui bayinya. Ibu harus belajar mengenali tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayinya lapar.
7.    Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin. Biasanya bayi baru lahir ingin minum ASI setiap 2-3 jam atau 10-12 kali dalam 24 jam. Bila bayi tidak minta diberi ASI, anjurkan ibu untuk memberi ASInya pada bayi setidaknya 4 jam. Namun, selama 2 hari pertama sesudah lahir, beberapa bayi tidur panjang selama 6-8 jam.
8.    Hanya berikan kolostrum dan ASI. Makanan lain termasuk air dapat membuat bayi sakit dan menurunkan persedian ASI. Ibu memproduksi ASI bergantung pada seberapa banyak ASI-nya diisap oleh bayi.
9.    Hindari susu botol dan dot empeng
10.  Susu botol dan empeng membuat bayi bingun dan dapat membuatnya menolak puting ibunya atau tidak mengisap dengan baik.mekanisme menghisap botol atau empeng berbeda dari mekanisme menghisap puting susu pada payuda ibu. Hal ini akan membingunkan bayi. Bila bayi diberi susu botol atau empeng, ia akan lebih susah belajar menghisap ASI ibunya.

F.      Memfasilitasi menjadi orang tua
Perilaku orang tua mempengaruhi ikatan kasih sayang perilaku yang memfasilitasi meliputi :
1.    Menatap, mencari ciri khas anak
2.    Kontak mata
3.    Memberi perhatian
4.    Menganggap anak sebagai individu yang unik
5.    Menganggap anak sebagai anggota keluarga 
6.    Memberi senyuman
7.    Berbicara / bernyanyi
8.    Menujukan kebanggan pada anak
9.    Menunjukan anak pada acara keluarga
10.  Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak
11.  Bereaksi positif terhadap perilaku anak

Perilaku yang penghambat meliputi :
1.    Menjauhi dari anak, tidak memperdulikan kehadiranyan, menghindar, menolak untuk menyentuh anak
2.    Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga, tidak memberi nama
3.    Menggangap anak sebagai sesuatau yang tidak disukainya
4.    Terburu-buru dan menyusui
5.    Tidak menggenggam jarinya
6.    Menunjukan kekecewaannya pada anak,tidak berusaha memenuhi kebutuhannya

Komunikasi antara orang tua dan bayi dapat berupa :
a.    Menyentuh, yang dapat terjadi pada waktu menyusui, memeluk,membuai,dan mengusap tubuh dengan lembut.
b.    Kontak mata, yang dilakukan terus-menerus face to face ( wajah ibu dan bayi sejajar 20 cm ).
c.    Suara bentuk respons bayi terhadap suara yang didengarnya
d.    Bau ciri khas bau bayi dan ibunya.
e.    Penyerapan. Umpan balik yang positif antara orang tua dan bayi untuk komunikasi
f.     Timbal balik dan sinkronisasi

G.     Persiapan pasien pulang
1.    Mengajari ibu tanda-tanda bahaya. Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila tidak ada sesuatau yang tidak beres, sehingga perlu menemui seorang bidan dengan segera.
a.      Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secra tiba-tiba ( melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut dalam waktu setengah jam )
b.      Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras
c.      Rasa nyeri diperut dibagian bawah atau punggung
d.      Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik, atau masalah penglihtan
e.      Pembengkakan pada wajah dan tangan
f.       Demam, muntah, rasa sakit saat berkemih atau merasa tidak enak badan
g.      Payudara merah, panas, dan / atau sakit
h.      Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama
i.        Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan, dan / atau pembengkakan pada kaki
j.        Merasa sedih merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya
k.      Merasa sangat letih atau napas terengah-engah

2.    Mengajari ibu proses fisiologis masa pascabersalin dan perilaku yang baik pada kondisi tersebut.
a.      Pengeluran lokea setelah bersalin, rahim berusaha memulihkan keadaannya sendiri dengan cara membersihkan lapisan bagian luar dan membangun kembali lapisan baru dari dalam. Ketika ia menguras lapisan lama, kotoran tersebut akan keluar melalui vagina seperti saat datang bulan. Warna dan konsistensi akan berubah seiring waktu. Jelaskan dan konsisistensi yang normal dari lokea. Sangat penting menjaga kebersihan, mengganti pembalut secara teratur, dan menjaga vagina tetap kering dan bersih.
b.      Nyeri kelahiran pada fundus. Mulas terjadi karena rahim berkontraksi agar ia dapat keadaan sebelum hamil. Selain itu, dipengaruhi oleh pemberian obat-obatan dan proses menyusui ada berapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi rasanyeri, antara lain :
Ø  Cegah agar kandungan kemih tidak penuh
Ø  Berbaring telungkup dengn sebuah bantal dibawah perut
Ø  Mandi, duduk, berjalan-jalan, atau mengubah posisi
Ø  Minum parasetamol kira-kira satu jam sebelum menyusui
Ø  Pastikan ibu mengerti bahwa kontraksi ini sangat penting untuk mengendalikan perdarahan.
c.    Perinium. Vagina dan vulva akan sedikit memerah, bengkak, lecet, dan nyeri, mungkin juga terluka. Selain itu, teasa lebih lembut. Biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu. Tindakan mengurangi rasa nyeri :
Ø  Kompres es
Ø  Rendam duduk
Ø  Latihan kegel
d.    Hemoroid. Sangat wajar terjadi hemoroid karena tekanan kepala dan upaya meneran. Ada beberapa hal untuk mengurangi rasa nyeri ini , yaitu :
Ø  Rendam duduk
Ø  Hindari duduk terlalau lama
Ø  Bamyak minum dan makan-makanan berserat
Ø  Bidan dapat menggunakan salep Nupercainal
e.      Diuresis diaforesis. Saat hamil, tubuh menyimpan cairan yang banyak. Setelah lahir, tubuh membuangnya lewar urine dan keringat. Hal ini terjadi pada minggu pertama pascabersalin. Anjurkan ibu untuk tidak menghambat proses ini. Tetap minum air putih yang banyak, hindari menahan berkemih, kenakan pakaian yang menyerap keringat , dll
f.       Bengkak dan pembesaran payudara. Lakukan beberapa hal berikut.
·         Kompres hangat payudara dengan kain atau handuk yang dihangatkan, atau mandi air hangat.
·         Jika bengkak, perah ASI secara manual sebelum memberikannya kepada bayi
·         Jika bayi sudah kenyang dan payudara  masih penuh, perah susu secara manual.
·         Gunakan BH / bra yang baik.
·         Jika perlu, minum parasetamol untuk mengurangi rasa sakit
g.    Hubungan sekssual. Dapat dilakukan pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4 jika tidak ada perdarahan dan luka episiotomi sudah sembuh. Untuk mengurangi rasa nyeri, gunakan lubrikasi. Penetrasi penis harus hati-hati.

H.     Anticipatory guidance
Secara garis besar anticipatory giudance meliputi instruksi dan bimbingan dalam mengantisipasi periode nifas dan bagaimana memberikan asuhan sepanjang masa nifas tersebut. Kebutuhan ibu nifas berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dalam memberikan asuhan, bidan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan ibu. Ibu nifas juga perlu memberitahu bidan jika ada hal yang dibutuhkan sehingga dapat membantu bidan melaukan asuhan yang lebih berfokus. Anticipatory guidance meliputi hubungan antara ibu, bayi dan hubungan ibu dengan yang lain.

I.        Deteksi dini komplikasi pada ibu masa nifas
a.    Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan  sebagai perdarahan pascapersalinan.
b.    Infeksi masa nifas
Infeksi genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinaria payudara dan pembedahan menyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum infeksi dapat dilihat dari suhu pembengkakan takikardia dan malaise. Gejala lokalnya berupa uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri payudara, atau adanya disuria.faktor predisposisi meliputi nutrisi yang buruk, defisiensi zat besi, persalinan lama, ruptur membran, episiotomi, dan seksio sesaria. Gejala klinis endrometitis tampak pada hari ke- 3 postpartum disertai suhu yang mencapai 39C dan takikardi, sakit kepala terdapat uterus yang lembek. Ibu yang mengalami kodisi ini harus diisolasi.
c.    Sakit kepala, nyeri eigastrik, dan penglihatan kabur
Wanita yang baru meahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan kabur. Penanganan terhadap gangguan ini meliputi :
Ø  Jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah, dan pernapasan.
Ø  Jika ibu tidak bernapas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker dan balon. Lakukan intubasi bila perlu. Dan jika pernapasan dangkal, periksa dan bebaskan jalan napas serta beri oksigen 4-6 liter per menit.
Ø  Jika pasien tidak sadar / koma, bebaskan jalan nafas, baringkan miring, ukur suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk.
d.    Pembengkakan wajah atau ekstrimitas
Bila terjadi gejala ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada betis, dan periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, atau kaki mengalami edema ( perhatikan adanya edema puting, jika ada ).
e.      Demam, muntah, dan nyeri berkemih
Organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih berasal dari flora normal perinium. Pada masa nifas dini,sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat truma persalinan atau analgesia epidural atau spinal. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi periuretra, atau hematoma dinding vagina. Setelah melahirkan, terutama saat infus oksitosin dihentikan, terjadi diuresis yang disertai peningkatan produksi urine dan distensi kandung kemih. Overdistensi yang disertai kateresasi untuk mengeluaran air kemih sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
f.     Payudara bengkak
Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat dapat menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, dan akhirnya terjadi mastitis.puting lecet akan memudahkan memasukan kuman terjadinya payudara benkak. BH / bra yang terlalu ketat mengakibatkan engergomen segmental. Bila payudara ini tidak disusukan dengan adekuat, dapat terjadi mastitis.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami infeksi. Gangguan gejala ini meliputi :
a.    Bengkak dan nyeri pada seluruh payudara atau lokal.
b.    Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal
c.    Payudara keras dan berbenjol-benjol ( merongkol )
d.    Panas badan dan rasa sakit umum
Gangguan ini dapat diatasi dengan :
o   Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit selama dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar payudara kosong. Selanjunya susukan bayi pada payudara normal.
o   Beri kompres panas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan shower hangat atau lap basah panas pada payudara yang terkena.
o   Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi berbaring, duduk, atau posisi berbaring, duduk, atau posisi memegang bola ( football position )
o   Pakai BH longgar
o   Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi
o   Banyak minum ( 2 liter per hari )
g.    Kehilangan nafsu makan yang lama
Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas karena kehabisan tenaga. Hendanya ibu lekas diberi minuman hangat, susu, kopi, atau teh yang bergula. Apabila menginginkan makanan , berikan makanan yang sifatnya ringan .
h.    Trombus vena
Selama masa nifas, dapat terbentuk trombus pada vena-vena yang terdapat di pelvis yang mengalami dilatasi. Faktor predisposisi gangguan ini meliputi:
a.    Obesias
b.    Peningkaan umur maternal dan tingginya paritas
c.    Riwayat sebelumnya
d.    Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada pembuluh vena
e.    Anemia maternal
f.     Hipotermia atau penyakit jantung
g.    Endometritis
h.    Varikositis
Manifestasi gangguan ini meliputi timbul secara akut, timbul rasa nyeri akibat terbakar, dan nyeri tekan pada permukaan.

i.      Perasaan sedih ibu nifas
Pada beberapa minggu awal setelah persalinan sampai kurang lebih 1 tahun, ibu postpartum cenderung mengalami perasaan yang tidak lazim dialaminya, seperti merasa sedih, tidak mampu mengasuh dirinya sendiri dan bayinya. Faktor penyebab keadaan ini meliputi:
1.        Kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami oleh kebanyakan wanita selama hamil dan melahirkan
2.        Rasa nyeri pada awal masa nifas
3.        Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan
4.        Kecemasan tentang kemampuannya untuk merawat bayi setelah meninggalkan rumah sakit
5.        Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi

J.      Health Education
1.    Nutrisi
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan untuk memulai proses pemberian ASI. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan per hari ditingkatkan sampai 3000 ml ( susu 1000 ml ). Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran

Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk produksi ASI dan pemuluhan kesehatan ibu. Kebutuhan gizi yang diperhatikan yaitu :
a.    Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya
b.    Banyak minum, setiap hari harus minum 6 gelas
c.    Makanan-makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis, atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
d.    Gunakan makanan yang dapat merasang produksi ASI, misalnya yang hijau.
Pada wanita dewasa, kebutuhan kalori sebesar 2200 kkal, sedangkan untuk ibu menyusui diperlukan tambahan 700 kkal untuk 6 bulan pertama setelah melahirkan dan selanjunya 500 kkal
2.    Hygiene
Sering membersihkan area perinium akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering menggunakan air hangat yang dialirkan (dapat dilarutkan antiseptik) ke atas vulva perinium setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan lansung. Ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri.
Pasien yang harus istirahat ditempat tidur (misal, hipertensi, post-seksio sesaria) harus dibantu mandi setiap hari dan mencuci daerah perinium dua kali sehari dan setiap selesai eliminasi. Setelah ibu mampu mandi sendiri (dua kali sehari ), biasanya daerah perinium dicuci sendiri. Penggantian pembalut hendaknya sering dilakukan, setidaknya setelah membersihkan perinium atau setelah berkemih atau defekasi.
Luka perinium akibat episiotomi, ruptura, atau laserasi merupakan daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Tindakan membersihkan vulva dapat memberi kesempatan untuk melakukan inspeksi secara seksama daerah perinium.
Payudara juga harus diperhatikan kebersihannya. Jika puting terbenam, lakukan masase payudara secara perlahan dan tarik keluar secara hati-hati.
Pada masa postpartum, seorang ibu akan rentang terhadap infeksi. Untuk ibu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan. Ajari ibu untuk membersihkan alat genitalnya dengan sabun dan air bersih setiap kali setelah berkemih dan defekadi. Sebelum bersih pada waktu mencuci luka ( episiotomi ),  ia harus mencuci dari arah depan kebelakang dabn mencuci daerah anusnya yang terakhir. Ibu harus mengganti pembalut sedikitnya 2 kali sehari. Jika ia menyusui bayinya, anjurkan untuk menjaga kebersihan payudara.

3.    Perawatan perineum
Apa bila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin. Caranya dibersihkan dengan air sabun lembut minimal sekali sehari. Biasanya ibu merasa takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah buang air kecil atau air besar.
Membersihkan dimulai simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi. Ibu diberitahu caranya mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan sampai terkontaminasi oleh tangan. Pembalut sudah kotor harus diganti paling sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu tentang jumlah, warna dan bau lochea sehingga apabila ada kelainan dapat diketahui secara dini. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin. Apabila ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.

Perawatan perinium 10 hari :
a.    Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut dengan baik sehingga tidak bergeser.
b.    Lepaskan pembalut dari arah depan kebelakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
c.    Alirkan atau bilas dengan air hangat/ cairan antiseptik pada area perinium  setelah defekasi. Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-tepuk, dan dari arah depan kebelakang.
d.    Jangan dipegang sampai area itu pulih
e.    Rasa gatal pada area sekitar jahitan adalah normal dan merupakan tanda penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan mandi berendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembalut yang telah didinginkan .
f.     Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk lama untuk mengurangi tekanan pada daerah tersebut.
g.    Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredarahan darah disekitar perinium. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan memperbaiki fungsi otot-otot. Tidak perlu terkejut bila tidak merasakan apapun saat pertama kali berlatih karena area tersebut akan kebal setelah persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu.
4.    Istirahat dan tidur
Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meneteki atau mengganti popok sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan untuk ibu kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau istirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
5.    Ambulasi
Disebut juga early ambulation yaitu kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klein keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.klien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan early ambulation adalah :
a.      Klien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat.
b.      Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c.      Dapat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu dalam merat atau memelihara anaknya, memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.




Merencanakan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas


Daftar Rujukan

Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

No comments:

Post a Comment