Merumuskan Diagnosa Atau Masalah aktual
A. MASALAH NYERI
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami
meskipun pada persalinan normal tanpa komplikasi. Hal tersebut menimbulkan
tidak nyaman pada ib, ibu diharapkan dapat mengatasi gangguan ini dan memberi
kenyamanan pada ibu. Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu antara lain :
a. After pains / keram perut. Hal ini disebabkan
konktraksi dalam relaksasi yang terus menerus pada uterus. Banyak terjadi pada
multipara. Anjurkan untuk meengosongkan kandung kemih, tidur tengkurap dengan
bantal dibawah perut bila perlu beri analgestik.
b. Pembengkakan payudara.
c. Nyeri perineum.
d. Konstipasi.
e. Haemoroid.
f. Diuresis.
B.
MASALAH
INFEKSI
Infeksi nifas merupakan salah satu
penyebab kematian ibu, infeksi yang mungkin terjadi adalah infeksi
saluran kencing, infeksi pada genitalia, infeksi payudara, infeksi saluran
pernafasan. Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi pasca persalinan.
Infeksi masa nifas merupakan penyebab tertinggi angka kematian ibu. Infeksi
alat genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran
urinaria dan pembedahan merupakan penyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum
infeksi dapat dilihat dari suhu pembengkakan taki kardia dan malaise. Gejala
lokal berupa uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri pada payudara atau adanya
disuria. Ibu berisiko infeksi postpartum karena adanya pelepasan plsenta,
laserasi pada saluran genital termasuk episiotomi. Penkyebab infeksi adalah
bakteri endogen dan eksogen.
Masalah infeksi terbagi atas
beberapa macam yaitu :
a. Infeksi genital
b. Infeksi saluran kemih
c. Infeksi saluran pernapasan atas
d. Infeksi payudara
a.
Infeksi
genital
Ibu beresiko
mengalami infeksi postpartum karena adanya luka pada area pelepasan
plasenta,laserasi pada saluran genital dan episiotomi pada perineum penyebab
infeksi adalah bakteri endogen dan eksogen faktor predisposisi infeksi meliputi
nutrisi yang buruk defisiensi zat besi , persalinan lama , ruftur membran
episiotomi atau sexio sesarea .
Gejala
klinis endometritis tampak pada hari ketiga postpartum disertai suhu yang
mencapai 39 c, sakit kepala , kadang dapat uterus yang lembek. Untuk itu , ibu
harus diisolasi. Infeksi genital dapat di cegah dengan menjaga kebersihan di
daerah vulva, vagina dan perineum. Pembalut harus diganti dengan teratur dan
sering. Hal ini untuk menghindari gesekan antara anus dan vulva ketika
mengangkat pembalut karna dapat memindahkan organisme dari anus sehingga
mengontaminasi vulva dan perenium ketika melepaskan pembalut harus dari arah
depan ke belakang
b.
Infeksi
saluran kemih
Dapat
terjadi karena kurang menjaga kebersihan dan lebih sering lterjadi jika
terdapat retensi urine kurangnya asupan cairan dan latihan. Ibu dianjurkan
untuk menjaga kebersihan vulva, tidak menahan kencing minum lebih banyak,
melakukan latihan dan menghindari konstipasi
c.
Infeksi
saluran pernafasan atas
Bidan yang
sedang flu berat seharusnya tidak dekat ibu dan bayi atau menggunakan
masker.jika berada di dekat mereka sehingga tidak terjadi infeksi silang.
Demikian juga dengan anggota keluarga yang sedang sakit
d. Infeksi payudara
Infeksi
payudara seperti mastitis dan abses dapat terjadi karena manajemen laktasi yang
tidak benar yang dapat menyebabkan trauma pada puting sehingga merupakan tempat
masuknya kuman pathogen. Hal ini dapat di cegah dengan manajemen laktasi yang
benar dan menyusui bayi nya on demand.
C. MASALAH CEMAS,BANYAK PERAWATAN PERENIUM, PAYUDARA, ASI
EKSLUSIF
1.
Masalah Cemas
Rasa cemas
sering timbul pada ibu masa nifas karna perubahan fisik dan emosi masih
menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi. Pada periode ini tersebut” masa
krisis”karena memerlukan banyak perubahan perilaku,nilai peran. Tingkat
kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan harus bersikap
empati dalam memberikan support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan.
Ingat ASKEB yang holistic tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik saja yapi
juga psikis. Bagaimanapun juga keadaan psikis akan mempengaruhi kondisi fisik
ibu. Atasi kecemasan dengan mendorong ibu untuk mengungkapkan
perasaannya,libatkan suami dan keluarga untuk member dukungan dan beri PENKES
sesuai kebutuhan sehingga dapat membangun kepercayaan diri dalam berperan
sebagai ibu.
Bidan harus
dapat menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang bagaimana mengatasi rasa cemas
selama masa nifas a.l:
a. Bidan dapat memperhatikan dan memberi ucapan selamat
atas nkehadiran bayinya yang dapat member perasaan senang pada ibu
b. Dalam memberi dukungan bidan dapat melibatkan
suami,keluarga dan teman dalam merawat bayi-nya sehingga beban ibu berkurang.
Hal ini akan menciptakan hubungan baik antara ibu dan keluarga, ibu dan bidan
atau bidan dan keluarga-nya.
c. Bidan dapat member informasi atau konseling memngenai
kebutuhan ibu selama periode ini. Sehingga membangun kepercayaan diri ibu dalam
perannya sebagai ibu.
d. Bidan dapat mendukung PENKES termasuk pendidikan dalam
perannya sebagai ibu.
e. Bidan dapat membantu dalam hubungan ibu dan bayinya serta
menerima bayi dalam keluarganya.
f. Bidan juga dapat berperan sebagai teman bagi ibu dan
keluarga dalam member nasihat.
g. Waspadai gejala depresi. Tanyakan pada ibu apa yang ia
rasakan serta apakah ia dapat makan dan tidur dengan nyaman.
2.
Perawatan perineum
Bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang perawatan perineum selama
masa nifas:
a. Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan tampon pasca
partum kaerna resiko infeksi.
b. Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke
serosa hingga menjadi lochea alba.
c. Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan
darah yang berlebihan serta pembalut yang dipenuhi darah banyak.
d. Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih
atau defekasi dan setelah mandi pancuran atau rendam.
e. Ibu dapat menggunakan kompres es segera mungkin dengan
menggunakan sarung tangan atau bungkus es untuk mencegah edema.
f. Ajari ibu untuk menggunakan botol perineum yang diisi
air hangat.
g. Ajari penting nya membersihkan perineum dari arah
depan kea rah belakang untu mencegah kontaminasi.
h. Ajari langkah-langkah memberikan rasa nyaman pada area
hemorrhoid.
i. Jelaskan pentingnya mengosongkan kandung kemih secara
adekuat.
j. Identifikasi gejala ISK. Jelaskan pentingnya asupan
cairan adekuat setiap hari
3.
Masalah Payudara
Pembengkakan
payudara terjadi karena adanya gangguan antara akumulasi air susu dan
meningkatkan vaskularisasi dan kongesti. Hal tersebut menyebabkan penyumbatan
pada saluran limfa dan vena. Terjadi pada hari ke 3 post partum baik pada ibu
menyusui maupun tidak menyusui dan berakhir kira-kira 24-28 jam.
Tanda dan
gejala gangguan ini meliputi ibu merasa payudaranya bengkak dan mengalami
distensi, kulit payudara menjadi mengilat dan merah payudara hangat jika
disentuh, vena pada payudara terlihat, payudara nyeri terasa keras dan penuh.
Payudara
memiliki beberapa kelainan:
1) bendungan air susu
Selama 24
hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi lacteal, payudar sering
mengalami distensi menjadi keras dan benjol. Keadaan ini yang disebut dengan
bendungan air susu atau caked breast, sering menyebabkan rasa nyeri yang cukup
hebat dan bias disertai dengan kenaikan suhu. Kelainan tersebut menggambarkan
aliran vena normal yang berlebihan dan pengembungan limpatik dalam payudara
yang merupakan prekusor regular untuk terjadinya laktasi. Keadaan ini bukan
merupakan over destensi system lacteal oleh air susu
2) Mastitis
Inflamasi perinkimatosa gladula
mamae merupakan komplikasi antepartum yang jarang terjadi tetapi kadang-kadang
dijumpai pada masa nifas dan laktasi. Gejala mastitis supuratif jarang terlihat
sebelum akhir minggu pertama masa nifas dan umumnya baru di temukan setelah
minggu ke 3 dan ke 4. Bendungan yang mencolok biasanya mendahului inplamasi
dengan keluhan pertama nya berupa menggigil atau gejala tigor yang sebenarnya
yang sering di ikuti oleh kenaikan suhu tubuh dan peningkatan frekwensi denyut
nadi. Payudara kemudian menjadi serta kemerahan dan pasien mengeluarkan rasa
nyeri.
4.
ASI Eksklusif
ASI adalah
suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktosa dan garam organic yang
disekresi oleh kedia kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan terbaik untuk
bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan bayi baik gizi Imunologi atau
lainnya pemberian ASI memberikan kesempatan bagi ibu mencurah kan cinta kasih
serta perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini mungkin dapat di alihkan kepada
ayah dan merupakan suatu kelebihan kaum wanita ASI eksklusif di berikan sejak
umur 0 hari sampai 6 bulan.
D. MASALAH KB, GIZI DAN TANDA BAHAYA SENAM MENYUSUI
1. KB
Bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang KB:
a. Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang kurang nya
2 tahun sebelum ibu hamil kembali setiap pasangan harus menentukan sendiri
nkapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Akan tetapi petugas
kesehatan mampu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka
tentang cara mencegah kehamilan yang tidak di inginkan.
b. Biasanya, wanita tidak akan menghasilkan telur (
ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haid nya selama menyusui (amenore
laktasi). Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat digunakan sebelum
haid pertama kali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru resiko
menggunakan cara ini adalah 2% kehamilan.
c. Penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman. Terutama
apabila ibu sudah haid lagi.
d. Sebelum menggunakan metode KB beberapa hal yang harus
di jelaskan pada ibu a.l:
Ø Bagaimana dengan metode ini dapat mencegah kehamilan
dan efektivitas nya.
Ø Kelebihan dan kekurangannya.
Ø Efek samping
Ø Bagaimana menggunakan metode ini?
Ø Kapan metode ini dapat digunajkan untuk wanita pasca
bersalin yang menyusui?
Jika seorang ibu atau pasangan telah memiliki metode
KB tertentu ada baiknya ibu atau pasangan berkunjung ulang 2 minggu kemudian
untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
2. GIZI
Bidan
berperan dalam penyuluhan tentang gizi pada ibu dan suaminya selama masa nifas
yang meteri nya meliputi:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kaloti setiap hari
b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan
protein,mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu
nuntuk minum setiap kali setelah menyusui)
d. Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayi nya melaalui ASI
3. Tanda dan
Bahaya
Bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang tanda bahaya selama masa
nifas:
a. Lelah dan sulit tidur
b. Adanya tanda dan infeksi puerperalis (demam)
c. Nyeri/ panas sakit berkemih, nyeri abdomen
d. Sembelit, hemoroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan edema
f. Lochea berbau busuk , sangat banyak
g. Putting susu pecah dan mamae banyak
h. Sulit menyusui
i. Rabun senja
j. Edema, sakit, panas pada tungkai
4. Senam
Menyusui Bayi
Posisi ibu
dan bayi yang benar saat menyusui:
a. Berbaring miring posisi ini adalah posisi yang amat
baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau
merasakan nyeri.
b. Duduk penting untuk member topangan atau sandaran pada
punggung ibu dalam posisi nya tegak lurus ini mungkin dapat dilakukan dengan
duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai.
c. Berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki
di topang) akan membantu bentuk untuk payudara dan memberikan ruang untuk
menggerakan bayi nya ke posisi yang baik.
d. Badan bayi harus di hadapkan kea rah badan ibu dan
mulutnya bayi dihadapkan ke putting susu ibu.
e. Bayi sebaiknya ditopang pada bahu nya sehingga posisi
kepala yang agak terngadah dapat di pertahankan posisi bibir bawah paling
sedikit 1,5 cm dari pangkal putuing susu
f. Bayi harus di tempat kan dekat dan ibu nya dikamar
yang sama
g. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin, biasanya BBL
ingin minum ASI setiap 2-3jam atau 10-12 kali dalam 24 jam
h. Hanya berikan kolostrum dan ASI makanan lain termasuk
air dapat membuat bayi sakit dan menurunkan persendian ASI
i. Hindari susu botol dan dot kompeng
j. Susu botol dan kompeng dan membuat bayi bingung
dan membuatnya menolak putting ibunya atau tidak mengisap dengan baik.
Daftar Rujukan
Suhermi.
2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati,
Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bahiyatun.
2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes.
2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin.
2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro,
Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.
No comments:
Post a Comment