4/30/2012

Macam-macam Gaya Belajar : karakteristik, metode dan strategi pembelajaran

    Learning Style


     Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai cara seseorang dalam menerima hasil belajar dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Pengenalan gaya belajar sangat penting. Bagi guru dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat menerapkan tekhnik dan strategi yang tepat baik dalam pembelajaran maupun dalam pengembangan diri. Hanya dengan penerapan yang sesuai maka tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Seorang siswa juga harus memahami jenis gaya belajarnya. Dengan demikian, ia telah memiliki kemampuan mengenal diri yang lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. Pengenalan gaya belajar akan memberikan pelayanan yang tepat terhadap apa dan bagaimana sebaiknya disediakan dan dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung optimal. 
Secara realita jenis gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari beberapa gaya belajar. Di sini kita mengenal ada tiga gaya belajar, yaitu: gaya belajar visual, auditori, dan kinetetik. Masing-masing gaya belajar terbagi dua, yaitu: yang bersifat eksternal (tergantung media luar sebagai sumber informasi) dan yang bersifat internal (tergantung pada kemampuan kita bagaimana mengelola pikiran dan imajinasi) (Didang, 2006). 

     Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran (Slamento,2003).
            Fleming dan Mills (1992) dalam Slamento (2003) mengajukan kategori gaya belajar (Learning Style) VARK ( Visual, Auditory, Read-write, Kinestetic) tersebut sebagai berikut :

1.      Visual (V)
Kecenderungan ini mencakup menggambarkan informasi dalam bentuk peta, diagram, garfik, flow chart dan symbol visual seperti panah, lingkaran, hirarki dan materi lain yang digunakan instruktur untuk mempresentasikan hal-hal yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Hal ini mencakup juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunkan untuk menandai dan menyampaikan informasi.

a.       Beberapa karakteristik Visual Learner adalah :
1)      Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar
2)      Menyukai instruksi tertulis, foto dan ilustras untuk dilihat
3)      Saat petunjuk untuk melakukan sesuatu diberikan biasanya kan melihat teman-teman lainnya baru dia sendiri bertindak
4)      Cenderung menggunakan gerakan tubuh untuk mengekspresikan atau mengganti sebuah kata saat mengungkapkan sesuatu
5)      Kurang menyukai berbicara di depan kelompok dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain
6)      Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan
7)      Menyukai diagram, kalender maupun grafik time-line untuk mengingat bagian peristiwa
8)      Selalu mengamati seluruh elemen fisik dari lingkungan belajar
9)      Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan
10)  Biasanya tipe ini dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut atau ramai tanpa merasa terganggu
11)  Mengorganisir materi belajarnya dengan hati-hati
12)  Berusaha mengingat dan memahami menggunakan diagram, table dan peta
13)  Mempelajari materi dengan membaca catatan dan membuat ringkasan

b.      Media atau bahan yang cocok
1)      Guru yang menggunakan bahasa tubuh atau gambar dalam keadaan menerangkan
2)      Media gambar, video, poster dan sebagainya
3)      Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar
4)      Flow chart
5)      Grafik
6)      Menandai bagian-bagian yang penting dari bahan ajar dengan menggunakan warna yang berbeda
7)      Symbol-simbol visual

c.       Strategi belajar
Ø  Mengganti kata-kata dengan symbol atau gambar

2.      Aural atau Auditory Learning (A)
Modalitas ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang didengar atau diucapkan. Siswa dengan modalitas ini belajar secara maksimal dari ceramah, tutorial, tape diskusi kelompok, bicara dan membicarakan materi. Hal ini mencangkup berbicara dengan suara keras atau bicara kepada diri sendiri.

a.       Beberapa karakteristik Auditory Learner antara lain :
1)      Mampu mengingat dengan baik apa yang mereka katakana maupun yang orang lain sampaikan
2)      Mengingat dengan baik dengan jalan selalu mengucapkan dengan nada keras dan mengulang-ulang kalimat
3)      Sangat menyukai diskusi kelompok
4)      Menyukai diskusi yang lebih lama terutama untuk hal-hal yang kurang mereka pahami
5)      Mampu menginngat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas
6)      Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV dan bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplit
7)      Suka berbicara
8)      Kurang suka tugas membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik)
9)      Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
10)  Kurang dalam mengerjakan tugas mengarang atau menulis
11)  Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya seperti : hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang baru dsb.
12)  Sukar bekerja dengan tenang tanpa menimbulkan suara
13)  Mudah terganggu konsentrasi karena suara dan juga susah berkonsentrasi bila tidak ada suara sama sekali

b.      Media atau bahan yang cocok
1)      Menghadiri kelas
2)      Diskusi
3)      Membahas suatu topic bersama dengan teman
4)      Membahas suatu topic bersama dengan guru
5)      Menjelaskan ide-ide baru kepada orang lain
6)      Menggunakan perekam
7)      Mengingat cerita, contoh atau lelucon yang menarik
8)      Menjelaskan bahan yang didapat secara visual (gambar, power point dsb)

c.       Strategi belajar
1)      Catatan yang dibuat mungkin sangat tidak memadai. Tambahkan informasi yang didapat dengan cara berbicara dengan orang lain dan mengumpulkan catatan dari buku.
2)      Rekam ringkasan dari catatn yang dibuat dan dengarkan rekaman tersebut
3)      Minta orang lain untuk mendengar pemahaman yang diterima mengenai suatu topic
4)      Baca buku atu catatn dengan keras

3.      Read – Write

a.       Media/bahan yang cocok:

• Kamus
• Handout
• Buku teks
• Catatan
• Daftar
• Essay
• Membaca buku manual


b.      Strategi belajar:

• Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang
• Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali
• Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda
• Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata

4.      Kinestetic atau Tactile Learner (K)
Berdasarkan definisi, modalitas ini mengarah pada pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata, meskipun pengalaman tersebut melibatkan modalitas lain. Hal ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film dari pelajaran yang sesuai aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan dan aplikasi.

a.       Beberapa karakteristiknya adalah :
1)      Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
2)      Sulit untuk berdiam diri
3)      Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan
4)      Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik
5)      Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar
6)      Mempelajari hal-hal yang abstrak (symbol matematika, peta dsb)
7)      Mengingat secara baik bila secara fisik terlibat aktif dalam proses pembelajaran
8)      Menikmati kesempatan untuk menyusun atau menangani secara fisik materi pembelajaran
9)      Sering berusaha membuat catatan hanya untuk menyibukkan diri tanpa memanfaatkan hasil catatan tersebut
10)  Menyukai penggunaan computer
11)  Mengungkapkan minat dan ketertarikan terhadap sesuatu secara fisik dengan bekerja secara antusias
12)  Sulit apabila diminta untik berdiam diri atau berada disuatu tempat untuk beberapa lama tanpa aktifitas fisik
13)  Sering bermain-main dengan benda disekitarnya sambil mendengarkan atau mengerjakan sesuatu

b.      Media/ bahan yang cocok
1)      Menggunakan seluruh panca indera : penglihatan, sentuhan, pengecap, penciuman, pendengaran
2)      Laboratorium
3)      Kunjungan lapangan
4)      Pembicara yang memberikan contoh kehidupan nyata
5)      Pengaplikasian
6)      Pameran, sampel, fotografi
7)      Koleksi  berbagai macam tumbuhan, serangga dan sebagainya

c.       Strategi belajar
1)      Mengingat kejadian nyata yang terjadi
2)      Masukan berbagai macam contoh untuk memudahkan dalam mengingat konsep
3)      Gunakan benda-benda untuk mengilustrasikan ide
4)      Kembali ke laoratorium atau tempat belajar dapat melakukan eksperimen
5)      Mengingat kembali mengenai eksperimen, kunjungan lapangan dan sebagainya





 Multi Modalitas
Tunggal modalitas yaitu satu tipe gaya belajar seperti visual learner/ auditory learner/ read write ataupun kinesthetic learner. Sedangkan pada multi modalitas akan mempunyai lebih dari satu tipe gaya belajar. Setiap orang berpotensial memiliki tipe belajar multimodalitas tergantung  bagaimana semua indera yang seseorang tersebut miliki untuk dilatih. 
Pada dasaranya dengan multimodalitas seseorang dapat menerima proses belajar dalam kondisi dengan cara beradaptasi terhadap model pembelajarannya.
Baykan dan Nacar (2007) yang membandingkan prestasi belajar siswa yang gaya belajarnya tunggalmodalitas dan multimodalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan.

Memaksimalkan gaya belajar yang dimiliki dengan cara belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing akan membuat seseorang dapat ,memperoleh prestasi belajar yang baik.


Ada cara untuk mengetahui apa jenis kecenderungan gaya belajar anda silahkan klik [DISINI]





Macam-macam Gaya Belajar : karakteristik, metode dan strategi pembelajaran

            

4/29/2012

Macam-macam bentuk panggul pada wanita


Bentuk Panggul

Macam-macam bentuk panggul

Klasifikasi menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi 4 yaitu:
  1. Panggul gynecoid
  2. Panggul android
  3. Panggul anthropoid
  4. Panggul platypeloid
Panggul yang paling ideal. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pada panggul priaPanjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita ditemukan 15%.
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita.
Merupakan panggul picak. Diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior, menyempit arah muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% wanita.

Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam diam : part 1


Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam diam : part 1


Aku adalah bulan..

bulan yang selalu merindukan matahari..
yang tak pernah bisa kutemui..
karna ketika aku diperbolehkan menuju ke tempatnya
dia,
ya si matahari itu
harus melenggang pergi menunaikan kewajibannya di belahan yang lain

aku sudah tahu kodrat masing-masing
seperti inilah harusnya

mengagumi dalam diam yang hanya bisa kulakukan
tak pernah kami bertemu langsung
namun, aku tahu dibalik sosoknya yang tegas dia memang menawan, berkharisma dan penuh tanggungjawab
aku tahu dari awan-awan yang bersahabat dengannya
karna selain bintang, awan-awan itu juga bersahabat denganku

ketika aku muncul, awan-awan itu selalu bercerita tentang apa saja
termasuk tentang si matahari
hihihi.. aku sangat senang ketika mendengar mereka membuat topik si matahari
namun aku bulan
aku harus jaim
haruskah aku jingkrak-jingkrak kesenangan karena cerita mereka
it's imposible

namun suatu malam
ketika para awan yang suka bercerita itu mengatakan sesuatu yang tak terduga
aku tak bisa jaim lagi
mereka curiga kepadaku, tatapan mereka seperti bilang "hei, si bulan ini pasti ada apa-apa?"
mereka menggodaku, aku pura-pura kembali jaga sikap
meski rasanya kebat kebit di dalam sini

awan itu berkata bahwa tadi siang
ketika mereka mengobrol dengan si matahari
matahari menanyakanku
aku bertanya bagaimana ekspresinya ketika bertanya seperti itu?
jawaban yang menyenangkan, mereka bilang si matahari sangat antusias
mereka bercerita hal-hal baik tentangku, pasti, mereka sahabatku yang baik
rasanya seperti terbang ke antariksa

bukankah aku sudah di antariksa ya hehe..
hal itu mengingatkanku pada ucapan sahabatku bintang

bintang berkata bahwa suatu malam
ketika si matahari memberikan cahaya ke dirinya untuk dipantulkan lagi ke bumi
bintang mendapat pesan di dalamnya
"aku memberikan cahaya ini memang merupakan suatu tugas yang harus kulakukan untuk kamu pantulkan lagi ke bumi agar langit lebih indah dan untuk sebuah rahasia Ilahi, namun di dalamnya aku sangat bahagia dan bersyukur karena bisa memberikan cahaya ini ke dirimu begitu pula ke bulan, wahai bintang sahabatku..
andaikan aku punya keberanian untuk mengungkapkan hal ini kepada bulan, namun sayangnya aku masih belum berani, aku menunggu saat yang yang tepat"

ah,
awan-awan dan bintang sukses melambungkan hatiku

aku bahagia
malam ini aku tampakkan diriku seutuhnya
untuk mempertontonkan cahaya indah ini secara tersirat
bumi beserta manusia yang ada di dalamya tersenyum melihatku
aku malu

tak ada yang abadi di dunia
termasuk jarak ini
suatu saat kalau memang berjodoh seperti pasangan pria dan wanita yang ada di bumi
kami pasti akan bertemu
pastikan bahwa diriku menjaga rasa ini dan diapun akan melakukan hal yang sama
cinta dalam diam
menanti ujung waktu yang indah untuk kami

waktu yang indah pula untuk manusia yang senantiasa beribadah ketika di dunia

aku masih senang mendengar cerita tentangnya dari awan-awan itu
senangnya menjadi awan yang bisa kesana kemari tanpa kenal waktu
ah, aku lebih suka menjadi diriku
menjadi bulan, yang selalu ditunggu para makhluk untuk pengantar istirahat mereka dalam tenang

salam hangat dari bulan untuk Mr. Sun

Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam diam : part 1


Bidang Hodge bidang penurunan kepala janin

Bidang Hodge adalah garis khayal dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala janin pada panggul. Diambil dari nama penemunya yaitu Hodge




Bidang Hodge bidang penurunan kepala janin


Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:

1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium.

2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis.

3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.

4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.

Kontrasepsi KB Mantap Medis Operatif Wanita (MOW) / tubektomi dan Medis Operatif Pria (MOP) / vasektomi


KONTRASEPSI MANTAP


Terdiri dari ;
1.      Kontap Wanita            : Medis Operatif Wanita (MOW)
2.      Kontap Pria                 : Medis Operatif Pria (MOP)

I.       MEDIS OPERATIF WANITA

a.        Pengertian
Oklusi tuba fallopii sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu. (Hanafi, 2004, hal 243)
Adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang wanita. (Saifuddin, dkk, 2006, Hal MK-82)

b.      Efektifitas
-       Sangat efektif ( 0,5 kehamilan per 100 prempuan selama tahun pertama penggunaan)
-       Efektif 6 – 10 minggu setelah operasi.  (Hanafi, 2004, hal 322)
c.       Jenis
-       Minilaparotomi
-       Laparoskopi

d.      Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau memasang cincin ) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

e.       Manfaat
1.      Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
2.      Tidak bergantung pada factor senggama.
3.      Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
4.      Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
5.      Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
6.      Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormone ovarium)
  (Hanafi, 2004,)

f.       Keterbatasan
-       Harus mempertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi.
-       Klien dapat menyesal kemudian hari.
-       Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
-       Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
-       Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah untuk proses laparoskopi)
-       Tidak melindungi dari IMS termasuk HIV/AIDS
  (Hanafi, 2004,

g.      Indikasi MOW
a)      Usia > 26 tahun
b)      Paritas > 2
c)      Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya.
d)     Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
e)      Pasca persalinan
f)       Pasca keguguran
g)      Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
h.      Yang sebaiknya tidak menjalani MOW
a). hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
b). perdarahan pervaginal yang belum terjelaskan (hingga harus di evaluasi)
c). infesi sistemik atau pelvic yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
d). tidak boleh menjalani proses pembedahan.
e). kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan.
f). belum memberikan persetujuan tertulis.

i.        Waku dilakukan
-       Setiap waktu selama silus haid apabila diyankini secara rasional klien tersebut tidak hamil.
-       Hari ke 6 hingga ke 13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
-       Pascapersalinan
Minilap : di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu.
Laparoskopi : tidak tepat untuk klien-klien pascapersalinan.
-       Pacsa keguguran
Triwulan pertama : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvic (minilap atau laparoskopi)
Triwulan kedua : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvic (minilap saja)

j.        Komplikasi dan penanganan

KOMPLIKASI
PENANGANAN
Infeksi luka.
Apabila terlihat luka, obati dengan antibiotic. Bila terdapat abses, lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi.
Demam pasca
Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan.
Luka pada kandung kemih, intestina (jarang terjadi)
Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat. Apabila kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu operasi, lakukan reparasi primer. Apabila ditemukan pascaoperasi, dirujuk ke RS yang tepat bila perlu.
Hematoma (subkutan)
Gunakan packs yang hangat dan lembab tsb. Amati : hal yang biasanya akan berhenti dengan berjalannya waktu tetapi dapat membutuhkan drainase bila ekstensif.
Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi (sangat jarang terjadi)
Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi intensif, termasuk
Cairan intravena, resusitasi kardio pulmunar dan tindakan penunjang kehidupan lainnya.
Rasa sakit pada lokasi pembedahan.
Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.
Perdarahan superficial (tepi-tepi kulit atau subkutan)
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.


II.    MEDIS OPERATIF PRIA

a.        Pengertian
Merupakan suatu metode kontrsepsi pada pria yang aman, sedrhana dan efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum. (Hanafi, 2004, hal 307)
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi. (saifuddin, 2006, Hal MK-85)
Adalah salah satu cara kontrasespsi pada pria. Merupakan kontrasepsi mantap (KONTAP) pada pria yang bersifat ireversibel ( kesuburan praktis tidak dapat dikembalikan ) (BKKBN, 2002)

b.      Efektifitas
-       Sangat efektif
-       Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan. (saifuddin, dkk. 2006, Hal MK-85)
c.       Jenis
-       standar
-       VTP

d.      Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau memasang cincin ) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

e.       Manfaat
1.      Efektif
2.      Aman, morbidibitas rendah dan hamper tidak ada mortalitas.
3.      Sederhana
4.      Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5.      Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja.
6.      Biaya rendah (hanafi, 2004, hal 308)
f.       Keterbatasan
-       Diperlukan suatu tindakan operatif
-       Kadang-kadang menyebabkan kompilkasi seperti perdarahan atau infeksi
-       Kontap-pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam system reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan
-       Problem psikologis yang berhubungan dengan prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut system reproduksi pria.

g.      Indikasi MOP
MOP  merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas di mana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau ganguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.

h.      Kontra Indikasi MOP
1.      Infeksi kulit lokal, missal scabies
2.      Infeksi traktus genitalia
3.      Kelainan scrotum dan sekitarnya ( varicocele, hydrocele besar, filariasis, hernia inguinalis, orchiopexy, luka parut bekas operasi hernia, skrotum yang sangat tebal)
4.      Penyakit sistemik
5.      Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil.

i.        Komplikasi dan penanganan
1.      Komplikasi dapat  terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat setelah tindakan. Komplikasi akibat reaksi mafilaksis yang disebabkan oleh pengguanaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.
2.      Komplikasi pasca tindakan dapat berupa hematoma skrotalis, infeksi atau abses pada testis, atrofi testis, epididimis kongestif atau peradangan kronik granuloma di tempat insisi, penyulit jangka panjang yang dapat mengganggu upaya pemulihan fungsi  reproduksi adalah terjadinya antibody sperma.