4/29/2012
Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam diam : part 1
Aku adalah bulan..
bulan yang selalu merindukan matahari..
yang tak pernah bisa kutemui..
karna ketika aku diperbolehkan menuju ke tempatnya
dia,
ya si matahari itu
harus melenggang pergi menunaikan kewajibannya di belahan yang lain
aku sudah tahu kodrat masing-masing
seperti inilah harusnya
mengagumi dalam diam yang hanya bisa kulakukan
tak pernah kami bertemu langsung
namun, aku tahu dibalik sosoknya yang tegas dia memang menawan, berkharisma dan penuh tanggungjawab
aku tahu dari awan-awan yang bersahabat dengannya
karna selain bintang, awan-awan itu juga bersahabat denganku
ketika aku muncul, awan-awan itu selalu bercerita tentang apa saja
termasuk tentang si matahari
hihihi.. aku sangat senang ketika mendengar mereka membuat topik si matahari
namun aku bulan
aku harus jaim
haruskah aku jingkrak-jingkrak kesenangan karena cerita mereka
it's imposible
namun suatu malam
ketika para awan yang suka bercerita itu mengatakan sesuatu yang tak terduga
aku tak bisa jaim lagi
mereka curiga kepadaku, tatapan mereka seperti bilang "hei, si bulan ini pasti ada apa-apa?"
mereka menggodaku, aku pura-pura kembali jaga sikap
meski rasanya kebat kebit di dalam sini
awan itu berkata bahwa tadi siang
ketika mereka mengobrol dengan si matahari
matahari menanyakanku
aku bertanya bagaimana ekspresinya ketika bertanya seperti itu?
jawaban yang menyenangkan, mereka bilang si matahari sangat antusias
mereka bercerita hal-hal baik tentangku, pasti, mereka sahabatku yang baik
rasanya seperti terbang ke antariksa
bukankah aku sudah di antariksa ya hehe..
hal itu mengingatkanku pada ucapan sahabatku bintang
bintang berkata bahwa suatu malam
ketika si matahari memberikan cahaya ke dirinya untuk dipantulkan lagi ke bumi
bintang mendapat pesan di dalamnya
"aku memberikan cahaya ini memang merupakan suatu tugas yang harus kulakukan untuk kamu pantulkan lagi ke bumi agar langit lebih indah dan untuk sebuah rahasia Ilahi, namun di dalamnya aku sangat bahagia dan bersyukur karena bisa memberikan cahaya ini ke dirimu begitu pula ke bulan, wahai bintang sahabatku..
andaikan aku punya keberanian untuk mengungkapkan hal ini kepada bulan, namun sayangnya aku masih belum berani, aku menunggu saat yang yang tepat"
ah,
awan-awan dan bintang sukses melambungkan hatiku
aku bahagia
malam ini aku tampakkan diriku seutuhnya
untuk mempertontonkan cahaya indah ini secara tersirat
bumi beserta manusia yang ada di dalamya tersenyum melihatku
aku malu
tak ada yang abadi di dunia
termasuk jarak ini
suatu saat kalau memang berjodoh seperti pasangan pria dan wanita yang ada di bumi
kami pasti akan bertemu
pastikan bahwa diriku menjaga rasa ini dan diapun akan melakukan hal yang sama
cinta dalam diam
menanti ujung waktu yang indah untuk kami
waktu yang indah pula untuk manusia yang senantiasa beribadah ketika di dunia
aku masih senang mendengar cerita tentangnya dari awan-awan itu
senangnya menjadi awan yang bisa kesana kemari tanpa kenal waktu
ah, aku lebih suka menjadi diriku
menjadi bulan, yang selalu ditunggu para makhluk untuk pengantar istirahat mereka dalam tenang
salam hangat dari bulan untuk Mr. Sun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
i like ijin share yah
ReplyDeleteoke..
ReplyDeletelike this...nice story :)
ReplyDeletenice.. :)
ReplyDeletenice.. ijin share yak.. :)
ReplyDelete