MENORAGIA
A. Pengertian
Siklus menstruasi
yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah
haid sekitar 25-80 ml/hari. Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi
dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal.
Sementara menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari disebut sebagai
hipermenorrea.
Menstruasi yang
berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk
dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak
darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat
anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan
dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll.
B. Manifestasi Klinis
Penderita
menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
- Pasien
perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari
berturut-turut
- Perlunya
mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
- menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
- darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
- terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih
pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
C. Penyebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
1.
adanya
kelainan organik :
·
infeksi
saluran reporduksi
·
kelainan
koagulasi, misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin,
idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
·
Disfungsi
organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal
ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan
faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
2.
Kelainan
hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal,
tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS),
kegemukan, dll
3.
Kelainan
anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia
endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
4.
Iatrogenik
: misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi,
obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan
D. Pengobatan
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
Selain itu, menorrhagia juga dapat
diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang
disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan
iasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya
mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya
mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan pengangkatan
mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan tindakan operasi.
No comments:
Post a Comment