4/23/2012

Perubahan psikologis kehamilan dan Proses Pencapaian Peran Ibu


Perubahan psikologis

1).  Perubahan psikologis trimester I
                  Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesterone kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
                  Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya (PusDikNaKes, 2003).
2). Perubahan psikologis trimester II
            Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

3). Perubahan psikologis trimester III
            Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

Selain perubahan psikologis yang normal pada waktu hamil, seorang calon ibu juga akan mengalami tingkatan psikologi pencapaian peran sebagai seorang yaitu

Proses Pencapaian Peran Ibu

Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:
a.       Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari berbagai sumber tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.
b.      Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi
Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya: akan seperti apa nanti saat melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke bayinya, hubungannya dengan suami dan anggota keluarga lain setelah persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ia kan berperilaku.
c.       Aktivitas Letting Go: Griefwork
Mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran diri sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungna interpersonal dan situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual atau hanya harapan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu melepaskan secara perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya. ()
Perubahan psikologis kehamilan dan Proses Pencapaian Peran Ibu

+ komentar + 1 komentar

Post a Comment