4/17/2012

Cara Penyimpanan dan Tahan berapa lama ASI itu??


Tahan berapa lama ASI itu??

Megetahui cara peyimpanan ASI yag benar sangatlah penting terutama bagi ibu yang bekerja dan memberikan ASI perah. Cara menyimpan yang salah bisa menyebabkan ASI menjadi rusak atau kualitasnya menurun. Cara pemberian ASI perah yang salah, bisa menyebabkan

ASI rusak atau si bayi menjadi bingung puting dan tidak mau menyusu secara langsung lagi. 
Penyimpanan ASI Perah
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan:
penyimpanan ASI
Penyimpanan di lemari beku
  • Tempat penyimpananSuhuLama Penyimpanan
    Dalam ruangan (ASIP segar)190 – 260 C6 – 8 jam di ruangan ber AC atau 4 jam di ruangan tanpa AC
    Dalam ruangan (ASIP beku yang telah dicairkan)190 – 260 C4 jam
    Kulkas (ASIP segar)< 40 C2 – 3 hari
    Kulkas (ASIP beku yang telah dicairkan)< 40 C24 jam
    Freezer (lemari es 1 pintu00 sampai -1802 minggu
    Freezer (lemari es 2 pintu)-180 sampai -200C3 – 4 bulan
    Deep FreezerSuhu stabil di -200C atau kurang6 – 12 bulan
Teknik Penyimpanan ASI Perah
  • Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
  • Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 125 ml.
  • Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
  • Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
  • Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.
  • Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
  • Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup.
  • Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.
  • Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
  • ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
  • Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
  • Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang di rumah, susui bayi.
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan diberikan pada si kecil, karena kualitasnya akan menurun, yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin, atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.

Post a Comment