FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila
ketiga faktor fisik 3 P dapat bekerja sama dengan baik. Dengan faktor 3 P
kemungkinan dapat penyimpangan atau kelainan yang dapat mempengaruhi jalannya
persalinan, sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai kelahiran
bayi yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar
karena terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia.
Faktor-faktor tersebut adalah :
- Power /
kekuatan his dan mengejan
His :
- Inertia uteri
- Tetania uteri
- His yang tidak terkoordinasi
- Kelelahan ibu yang sedang mengejan
- Salah pimpinan kala II
His (kekuatan kontraksi otot rahim)
His normal mempunyai sifat :
- Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk
rahim
- Fundal dominant, menjalar keseluruh otot rahim
- Kekuatannya seperti memeras isi rahim
- Otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke
panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah
rahim
Kelainan kontraksi otot rahim
1. Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan
jarang dari his yang normal yang terbagi
menjadi :
- Inertia
uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
- Inertia
uteri sekunder :
- His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
- Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada
pembukaan, bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
His yang lemah dapat menimbulkan
bahaya terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk
penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu
sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot rahim. Akibat dari
tetania uteri dapat terjadi :
- Persalinan
Presipitatus
Persalinan yang berlangsung dalam
waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
- Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
- Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat
persiapan dalam persalinan
- Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan
perdarahan, inversio uteri
- Tetania
uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim
3. Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot
rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan
pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.
Penyebab inkoordinasi kontraksi otot
rahim adalah :
- Faktor
usia penderita relatif tua
- Pimpinan
persalinan
- Karena
induksi persalinan dengan oksitosin
- Rasa
takut dan cemas
Power adalah kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan
mengejan ibu yang sangat penting dalam proses persalinan.
- Passage. atau
jalan lahir
Jalan lahir : Jalan lahir tulang
atau jalan lahir lunak.
Proses persalinan merupakan proses
mekanis yang melibatkan tiga faktor yaitu : jalan lahir, kekuatan yang
mendorong dan akhirnya janin yang didorong dalam satu mekanis tertentu dan terpadu.
Dari ketiga komponen tersebut hanya kekuatan (his dan mengejan) yang dapat
dimanipulasi dari luar tanpa membahayakan janin dalam proses persalinan.
- Pintu
atas panggul dengan distansia transversalis kanan kiri lebih panjang dari
pada muka-belakang
- Mempunyai
bidang tersempit pada spina ischiadica
- Ukuran-ukurannya
adalah :
Distancia Cristarum 28 cm
Distancia Spinarum 25 cm
Conjungata Vera 11 cm
Distancia transversum 13 cm
Distancia Oblique 12 cm
- Pintu
atas panggul menjadi pintu bawah panggul, seolah-olah berputar sembilan
puluh derajat
- Pintu
bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama pada tuber
ischii, kedepan dengan ujung symphisis pubis, kebelakang ujung sacrum
- Jalan
lahir depan panjang 4,5 cm sedangkan jalan lahirnya kebelakang panjangnya
12,5 cm
- Secara
keseluruhan jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan mempunyai
bidang sempit pada spina ischiadika, terjadi perubahan pintu atas panggul
lebar kanan kiri menjadi pintu bawah panggul dengan lebar kedepan dan
kebelakang yang terdiri dari dua segitiga.
Dengan demikian jalan lahir tulang
sangat menentukan proses persalinan apakah dapat berlangsung melalui jalan
biasa atau melalui tindakan operasi dengan kekuatan dari luar. Yang perlu
mendapat perhatian bidan didaerah pedesaan adalah kemungkinan ketidakseimbangan
antara kepala dan jalan lahir dalam bentuk disproporsi sefalo pelvic. Sebagai
kriteria kemungkinan tersebut terutama pada primigravida dapat diduga bila
dijumpai :
- Kepala
janin belum turun pada minggu ke-36 yang disebabkan janin terlalu besar,
kesempitan panggul, terdapat lilitan tali pusat dan terdapat hidrosefalus.
- Kelainan
letak : letak lintang, letak sungsang
- Pada
multipara kemungkinan kesempitan panggul dapat diduga riwayat persalinan
yang buruk dan persalinan dengan tindakan operasi
Dengan mempertimbangan keadaan
tersebut dapat diperkirakan persalinan akan mengalami kesulitan sehingga perlu
dikonsultasikan atau segera dirujuk agar mendapat penanganan yang adekuat.
Kelainan pada jalan lahir lunak
dapat terjadi gangguan pembukaan terutama :
1. Serviks
a. Serviks yang kaku
- Terdapat
pada primi tua primer atau sekunder
- Serviks
yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)
b. Serviks gantung
- Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun
ostium uteri internum tidak terbuka
- Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri
eksternum tidak terbuka
- Edema serviks
- Terutama
karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir
sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema
serviks
- Serviks
dupleks karena kelainan kongenital
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan
persalinan :
- Vagina
septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum vagina
- Tumor
pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata,
atau himen elastik pada perineum terjadi kekakuan sehingga memerlukan
episiotomi yang luas.
Jalan lahir
yang dimaksud adalah jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak
yang dapat mempengaruhi
jalannya persalinan.
- Passanger
(janin dan placenta)
Selama janin dan placenta berada
dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetik dan
kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal antara
lain :
- Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus,
hidrosefalus, janin makrosomia
- Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak,
presentasi muka, presentasi dahi dan kelainan oksiput
- Kelainan letak janin : letak sungsang, letak
lintang, letak mengolak, presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki,
kepala tali pusat )
Kepala janin (bayi) merupakan bagian
penting dalam proses persalinan dan memiliki ciri sebagai berikut :
- Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian
besarnya lahir, maka bagian lainnya lebih mudah lahir
- Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat
digerakkan ke segala arah dan memberikan kemungkinan untuk melakukan
putaran paksi dalam
- Letak persendian kepala sedikit kebelakang,
sehingga kepala melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam
Setelah persalinan kepala, badan
janin tidak akan mengalami kesulitan. Pada beberapa kasus dengan anak yang
besar pada ibu dengan diabetes mellitus, terjadi kemungkinan kegagalan
persalinan bahu. Persalinan bahu yang berat cukup berbahaya karena dapat
terjadi asfiksia. Persendian leher yang masih lemah dapat merusak pusat-pusat
vital janin yang berakibat fatal
Pada letak sungsang dengan mekanisme
persalinan kepala dapat mengalami kesulitan karena persalinan kepala terbatas
dengan waktu sekitar 8 menit dan tulang dasar kepala tidak mempunyai mekanisme
moulase, yang dapat memperkecil volume tanpa merusak jaringan otak. Dengan
demikian persalinan kepala dalam letak sungsang atau versi ekstraksi letak
lintang harus dipertimbangkan agar tidak menimbulkan morbiditas yang lebih
tinggi. Berbagai posisi kepala janin dalam kondisi defleksi dengan lingkaran
yang melalui jalan lahir bertambah panjang sehingga menimbulkan persoalan baru.
Kedudukan rangkap yang paling berbahaya adalah antara kepala dan tali pusat,
sehingga makin turun kepala makin terjepit tali pusat, menyebabkan asfiksia
sampai kematian janin dalam rahim.
Kelainan dari janin dan placenta
yang bisa mempengaruhi proses persalinan adalah kelainan bentuk dan besar
janin, kelainan pada letak kepala, kelainan letak janin.
Ada tambahan lagi faktor yang
juga tidak kalah penting yaitu Psikis (psikologis)
Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan
kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan
positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan
atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya
mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa
kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “
sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
- Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan
intelektual
- Pengalaman bayi sebelumnya
- Kebiasaan adat
- Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
No comments:
Post a Comment