7/12/2012

Partograf Normal dan Tidak Normal


Mendeteksi adanya komplikasi dan penyulit persalinan kala II dan cara mengatasinya

1.    Temuan keadaan normal dan abnormal dari partograf menurut Sumarah (2008)
a.    Perineum
       Pada kala II bila perineum sangat teregang dan kulit perineum terlihat putih, terlihat jaringan parut pada perineum/vagina, perineum kaku dan pendek, adanya ruptur yang membakat pada perineum, maka perlu dilakukan tindakan episiotomi.
b.    Pendamping pada saat persalinan
       Bila tidak ada pendamping persalinan seperti suami, keluarga, teman, dukun, maka pendamping persalinan perlu memberikan dukungan secara intensif.
c.    Gawat janin.
       Bila DJJ < 100 atau > 160 kali per menit, lemah, tidak teratur, maka persalinan Kala II perlu segera diakhiri dengan episiotomi dan tindakan seperti  vakum ekstraksi, forcep atau SC.
d.    His
       Bila his menjadi lemah, atau dalam 10 menit tidak terjadi 3 kali perlu dipertimbangkan tindakan untuk menanganinya, misalnya mengoreksi pemberian cairan dan elektrolit, pemberian stimulasi uterotonika.
e.    Kesulitan kelahiran bahu/distosia bahu
       Bila presentasi kepala, bahu anterior terjepit di atas simpisis pubis sehingga bahu tidak dapat masuk ke panggul kecil atau bidang sempit panggul. Bahu posterior tertahan di atas promontorium bagian atas. Keadaan ini memerlukan penanganan manajemen distosia bahu.

Partograf Normal dan Tidak Normal
Partograf
                                    

Post a Comment