Robekan Perineum
Robekan perineum
dapat dihindari dengan jalan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh
kepala janin dengan cepat. Robekan perineum terbagi atas 4 derajat :
·
Derajat I :
mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum
·
Derajat II :
mukosa vagina, fauchette posterior, kutit perineum, otot perineum
·
Derajat III :
mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, otot perineum, otot spinter
ani eksterna
·
Derajat IV :
mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, oto perineum, otot spinter
ani eksterna, dinding rectum anterior
Robekan perineum yang
melebihi derajat 1 harus di jahit dengan
penderita berbaring secara litotomi dilakukan pembersihan luka dengan cairan
anti septic dan luas robekan ditentukan dengan seksama.
Pada derajat 2,
setelah diberi anastesi local otot-otot diafragma urogenetalis dihubungkan
digaris tengah dengan jahitan dan kemudian luka pada vagina dan kulit perineum
ditutup dengan mengikutsertakan jaringan dibawahnya.
Pada
derajat 3 dilakukan dengan teliti : dinding depan rectum yang robek dijahit,
kemudian fasia prarektal ditutup, dan muskulus sfingter ani eksternus yang
robek dijahit. Lakukan penutupan robekan.
Sedangkan pada derajat 4 dilakukan
rujukan.
Tingkat
episotomi menurut Manuaba (2007) antara
lain :
Tingkat episiotomy
|
Jaringan terkena
|
Keterangan
|
Pertama
|
·
Fourchette
·
Kulit perineum
·
Mukosa vagina
|
·
Mungkin tidak perlu
dijahit
·
Menutup sendiri
|
Kedua
|
·
Fascia + muskulus badan
perineum
|
·
Perlu dijahit
|
Ketiga
|
·
Ditambah dengan sfincter
ani
|
·
Harus dijahit legeartis
sehingga tidak menimbulkan inkontinensia
|
Keempat
|
·
Ditambah dengan mukosa
rektum
|
·
Teknik menjahit khusus
sehingga tidak menimbulkan fistula
|
Penjahitan |
terimakasih infonya ;)
ReplyDeleteI like it
ReplyDelete