a)
Suhu
badan
24
jam post partum suhu badan akan naik sedikit (37,5⁰C - 38⁰C) sebagai akibat kerja
keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan,apabila dalam keadaan
normal suhu badan akan biasa lagi. Pada
hari ketiga suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan ASI. Buah dada
menjadi bengkak,berwarna merah karena banyaknya ASI bila suhu tidak turun
kemungkinan adanya infeksi pada endometrium,mastitis,traktus urogenitalis atau
system lain. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38⁰C pada 2 hari
berturut-turut pada 10 hari yang pertama post partum,kecuali hari pertama dan
suhu harus diambil sekurang-kurangnya 4X sehari.
b)
Nadi
Denyut
nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya
denyut nadi itu akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi 100 adalah
abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi atau perdarahan postpartum
yang tertunda.
Sebagian
wanita mungkin saja memiliki apa yng disebut bradikardi nifas(puerperal
bradycardia) hal ini terjadi segera setelah kelahiran an biasa berlanjut sampai
beberapa jam setelah kelahiran anak. Wanita semacam ini bisa memiliki angka
denyut jantung serendah 40-50 detak permenit. Sudah banyak alas an-alasan yang
diberikan sebagai kemungklinan penyebab,tetap[I belum satupun yang sudah
terbukti. Bradycardia semacam itu bukanlah astu alamat atau indikasi adanya penyakit,akan tetapi
sebagai satu tanda keadaan kesehatan.
c)
Tekanan
darah
Biasanya
tidak berubah,kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan
karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan
terjadinya preeklamsi postpartum.
d)
Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu
dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal,pernafasan juga akan
mengikutinya kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan.
e)
Perubahan
system kardiovaskuler
Pada
persalinan per vaginam kehilangan darah sekitar 300-400cc. bila kelahiran bayi
melalui sectin caesaria kehilangan darah
dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah dan
hemokonsentrasi akan naik dan pada
section caesaria haemokonsentrasi cenderung stabil dan kembali normal
setelah 4-6 minggu.
Setelah
melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relative akan
bertambah,keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung menimbulkan
dekompensasi jantung pada penderita vitium cordial. Untuk keadaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya haemokonsentrasi sehingga
volume darah kembali seperti sediakala. Umunya hal ini dapat terjaddi pada hari
ke-3 sampai hari ke-5 postpartum.
f)
Perubahan
haemotologi
Selama
minggu-minggu terakhir kehamilan,kadar fibrinogen dan plasma serta
faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama postpartum,kadar
fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatan viskositas meningkatkan factor pembekuan darah Leukositosis yang
meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan
akan tetap tinggi dalam beberapa jumlah sel darah putih pertama dari masa
postpartum. Jumlah sel darah puith tersebut masih bisa naik lagi sampai
25.000-30000 tanoa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami
persalinan lama. Jumlah hemoglobin,hemotokrit, dam eritrosit akan sangat
bervariasi pada awal-awal masa postpartum sebagai akibat dari volume
darah,volume placenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Semua
tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi wanita tersebut.
Kira-kirea selama kelahiran dan masa postpartum terjadi kehilangan darah
sekitar 250-500 ml. penurunan volume dan peningkatan sel darah merah pada
kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari
ke3-7 postpartum dan akan kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai perubahan fisiologis pada masa nifas klik [DISINI]
REFERENSi
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
No comments:
Post a Comment