7/11/2012

Pemantauan Selama Kala IV


Pemantauan Selama Kala IV

Pemantauan Selama Kala IV
       Sebagian besar kematian ibu pada periode pasca persalinan terjadi pada 6 jam pertama setelah persalinan. Kematian ini disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan eklampsia. Oleh karena itu, pemantauan selama 2 jam pertama postpartum sangat penting. Selama kala 4 ini bidan harus meneruskan proses penatalaksanaan kebidanan yang telah mereka lakukan selama kala satu, dua dan tiga untuk memastikan ibu tersebut tidak menemui masalah apapun. Mereka mengumpulkan data, menginterpretasi data, serta membuat rencana asuhan berdasarkan interpretasi mereka atas data tersebut. Mereka kemudian mengevaluasi rencana asuhan mereka dengan jalan mengumpulkan data lebih banyak lagi menurut Pusdiknakes (2003).
a.    Tekanan darah, suhu
       Tekanan darah yang normal adalah <140/90 mmHg. Sebagian wanita mempunyai tekanan darah <90/60 mmHg. Jika denyut nadinya adalah normal, maka tekanan darah yang rendah seperti ini tidak akan menjadi masalah. Akan tetapi, jika tekanan darah adalah <90/60 mmHg dan andinya adalah >100 x/menit, maka nini mengindikasikan adnya suatu masalah. Bidan seharusnya mengumpulkan data-data lain untuk membuat diagnose. Mungkin ibu tersebut sedang mengalami demam atau terlalu banyak mengeluarkan darah.
       Suhu tubuh normal adalah <38°C. Jika suhunya >38°C, bidan harus mengumpulkan data-data lain untuk memungkinkan dia mengidentifikasi masalahnya. Suhu yang tinggi tersebut mungkin disebabkan oleh dehidrasi (oleh karena persalinan yang lama dan tidak cukup minum) atau oleh infeksi.
b.    Tonus uterus dan tinggi fundus uteri
       Palpasilah uterus untuk menentukan tonusnya serta lokasinya dalam hubungannya dengan umbilicus. Uterus akan terasa lembek jika tidak berkontraksi dengan baik. Masase-lah uterus tersebut setiap 15 menit selama satu jam kedepan. Tinggi fundus yang normal segera setelah persalinan adalah kira-kira setinggi umbilicus. Jika ibu tersebut sudah berkali-kali melahirkan anak, atau jika anaknya adalah kembar atau bayi yang besar, maka tinggi fundus yang normal adalah di atas umbilicus. Bidan harus tahu tinggi fundus yang normal untuk ibu tersebut.
       Jika menemukan tinggi fundus yang naik, bidan harus mengumpulkan data-data lain untuk mengetahui apakah kontraksinya cukup memadai dan bahwa kantung kemihnya adalah kosong. Jika tinggi fundus lebih dari normal, mungkin bidan perlu melakukan langkah-langkah yang spesifik. Sebagai contoh, jika hal itu adalah disebabkan kantung kemih yang penuh, maka bidan harus membantu ibu untuk mengosongkannya. Jiak uterusnya lembek dan merasakan ada gumpalan darah, masase uterus dan berikan oksitosin atau methergin.
c.    Perdarahan
       Perdarahan yang normal setelah kelahiran mungkin hanya akan sebanyak satu pembalut wanita perjam selama enam jam pertama atau seperti darah haid yang banyak. Jika perdarahan lebih banyak dari ini, maka ibu tersebut hendaknya diperiksa lebih sering dan penyebab-penyebab dari perdarahan berat seharusnya diselidiki. Apakah ada laserasi pada vagina atau servik ? apakah uterus berkontraksi dengan baik ? apakah kandung kencingnya kosong ?
d.    Kandung kencing
Jika kandung kencingnya penuh dengan air seni, maka uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik. Jika uterus naik di dalam abdomen, dan tergeser kesamping, hal ini biasanya merupakan pertanda bahwa kandung kencingnya penuh. Bantulah ibu tersebut bangun dan coba apakah dia dapat  ang air kecil. Jika ia tidak bisa buang air kecil, bantulah ia agar merasa rileks dengan meletakkan jari-jarinya di dalam air hangat, mengucurkan air keatas perineumnya, dengan menjaga privasinya. Jika ia tetap tidak dapat kencing, lakuakan kateterisasi. Setelah kandung kencingnya kosong, maka uterusnya akan dapat berkontraksi dengan baik

1 comment: