Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
Berikut ini beberapa pendapat yang
menghambat terjadinya kontak dini kulit ibu dengan kulit bayi, yaitu :
a.
Bayi kedinginan.
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang
ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit jika bayi
diletakkan di dada ibu.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa
suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1º lebih panas daripada suhu dada ibu
yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan,
suhu dada ibu akan turun 1ºC. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan
meningkat 2ºC untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan
tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih
dan mahal (Roesli, 2008).
b.
Setelah melahirkan,
ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya.
Terbentuknya oksitosin akibat sentuhan bayi dan menyusui justru membantu
menenangkan ibu setelah melahirkan (Rosita, 2008).
c.
Tenaga kesehatan
kurang tersedia.
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya.
Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga untuk
menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu (Roesli, 2008).
d.
Kamar bersalin atau
kamar operasi sibuk.
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar
perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai
payudara dan menyusu dini (Roesli, 2008).
e.
Ibu harus dijahit.
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang
dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu (Roesli, 2008).
f.
Suntikan vitamin K dan
tetes mata untuk mencegah penyakit gonore (gonorrhea)
harus segera diberikan setelah lahir.
Menurut American College of
Obstetrics and Gyneology dan Academy
Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda
setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi
(Roesli, 2008).
g.
Bayi harus segera
dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur.
Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan
bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap,
melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan
segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu
awal selesai (Roesli, 2008).
h.
Bayi kurang siaga.
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu, bayi tidur dalam
waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit
akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk bonding (Roesli, 2008).
i.
Kolostrum dan ASI saja
tidak cukup bagi bayi
Sebagai makanan pertama, kolostrum justru sangan mencukupi. Normal
terjadi berat badan bayi sedikit turun setelah dilahirkan (Rosita, 2008).
j.
Kolostrum tidak baik,
bahkan berbahaya untuk bayi.
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Kolostrum
merupakan imunisasi pertama yang diterima bayi (Rosita, 2008).
k.
Bayi memerlukan cairan
lain sebelum menyusui.
Justru cairan
ini akan meningkatkan risiko bayi terhadap infeksi, serta dapat mempengaruhi
pemberian ASI secara ekslusif (Rosita, 2008).
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-JHPIEGO.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva Press.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda
Baca Mengenai INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) Selengkapnya [DISINI]
No comments:
Post a Comment